Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemasan PC dan PET Sama-sama Berisiko, Begini Jalan Tengah Versi BPKN

Kamis, 18 Agustus 2022 20:03 WIB
Ketua BPKN Rizal Edy Halim (Foto: Istimewa)
Ketua BPKN Rizal Edy Halim (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Edy Halim ikut angkat bicara soal air minum dalam kemasan (AMDK) berbahan polycarbonat (PC) dan polietilena tereftalat (PET). Menurutnya, kedua kemasan berbahan ini sama-sama punya risiko terhadap kesehatan.

Ia menjelaskan, dalam pemanfaatakannya, kemasan PC atau galon guna ulang memakai plastik untuk ketahanan lama yang keras dan biasanya dicampur dengan Bisphenol A (BPA). Sedang untuk kemasan PET atau sekali pakai, biasa dicampur dengan antimon.

Baca juga : Banteng Tumbang Kalau Jalan Sendiri

“Yang namanya plastik itu, ketika dicampur dengan zat kimia semua punya risiko. Makanya, ada aturannya berapa yang boleh dan berapa yang tidak. Jadi, kalau ditanya mana yang lebih aman, ya dua-duanya sama-sama berisiko. Kalau mau aman, ya tidak usah menggunakan plastik, pakai saja gelas atau botol kaca,” sarannya.

Untuk kemasan berbahan plastik PET, risikonya tidak cuma pada kesehatan, tapi juga lingkungan. Menurutnya, para aktivis lingkungan akan menolak kehadiran kemasan sekali pakai ini. Karena berdampak pada meningkatnya sampah plastik.

Baca juga : Keren, Pasangan Suami Istri Ini Dapat Emas Di APG 2022

Bagian terenting dari penggunaan kemasan plastik untuk air minum, lanjutnya, adalah pengawasan. Mulai sejak diambil dari sumber mata air, harus dipastikan higyenisnya. Seperti cara pengambilannya, pengangkutan, hingga sampai ke tempat pelaku usaha, penyimpanannnya, hingga di toko-tokonya. 

“Nah, itu yang harus diawasi. Sambil diberitahukan ke masyarakat tidak boleh masyarakat menyimpan AMDK itu terlalu lama, karena bisa berinteraksi dengan atmosfir di sekitarnya. Para penjualnya juga harus diingatkan tidak boleh menjualnya di bawah sinar matahari langsung,” ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.