Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Sidak Stasiun Tegalluar

Proyek KA Cepat Molor Karena Masalah Tanah

Jumat, 14 Oktober 2022 06:30 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Marimves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN / RM).
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Marimves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN / RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. Jokowi ingin memastikan pembangunan mega proyek tersebut tidak molor lagi.

Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usa­ha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Guber­nur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Jokowi mengakui, salah satu kendala proyek ini karena masalah lahan, yang ternyata sulit dikendalikan.

Awalnya, operasi kereta cepat ditargetkan Desember 2022, tapi terpaksa harus mundur ke Juni 2023. Salah satu penyebabnya, karena ada masalah pada pem­bangunan terowongan tunnel 2.

Baca juga : Preskom PTPP Sidak Ke-3 Proyek Di Jakarta Dan Tangerang

“Saat membuat terowongan di tunnel 2, di tunnel 11 ada masalah karena tanahnya sulit dikendali­kan. Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah selesai,” kata Jokowi.

Namun demikian, berdasar­kan laporan yang telah diteri­manya, saat ini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan.

“Nanti kalau sudah selesai, kita naik dari Jakarta menuju ke Bandung atau dari Bandung ke Jakarta, hanya 35 menit,” ung­kap eks Wali Kota Solo ini.

Jokowi memaklumi, banyak kalangan yang protes karena pengerjaan proyek ini telah molor dari target yang ditetapkan.

Baca juga : Erick: Potensi Ekonomi Umat Sangat Besar, Tapi Ekspor Produk Halal Kita Masih Kalah Dibanding Amerika

Jokowi menegaskan, tidak mencari-cari alasan. Meski In­donesia dalam dua tahun lebih diterjang pandemi Covid-19.

“Pandemi nggak ada urusan­nya sama kereta cepat, tapi memperlambat dikit,” akunya.

Jokowi berharap, keberadaan kereta api cepat ini bisa mem­percepat mobilitas masyarakat dan barang. Kemudian, daya saing Indonesia juga akan lebih baik, serta titik ekonomi baru bisa hidup di sepanjang jalur kereta cepat.

“Ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Di Jakarta ada, di Bandung juga ada dan di Kabupaten Bandung juga ada,” jelasnya.

Baca juga : Zulhas Lepas 36 Kontainer Migor Dari Pelabuhan Tanjung Perak

Kereta cepat Jakarta-Bandung, kata Jokowi, akan menjadi kere­ta api cepat pertama di kawasan ASEAN. Diharapkan, dapat menjadi penghubung antarne­gara, lewat integrasi pelabuhan, bandara dan lainnya.

Terkait rencana peninjauan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Presiden China Xi Jinping, mantan Gubernur DKIJakarta ini mengaku belum ada kepastian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.