Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perluas Lahan Pertanian Tebu
Erick Patok SGN Kuasai 70% Pasar Gula Nasional
Rabu, 19 Oktober 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Perkebunan Nusantara mendirikan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Perusahaan baru ini dipatok dalam enam tahun ke depan menguasai 70 persen pasar gula nasional.
Tak hanya memproduksi gula, SGN diproyeksi memproduksi bioethanol, bahan bakar dengan bahan baku tanaman tebu.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, di tengah situasi ekonomi dunia yang sulit seperti saat ini, sangat penting menjaga kestabilan pangan dan energi. Oleh sebab itu, Pemerintah merevitalisasi industri gula nasional demi mewujudkan program swasembada gula konsumsi nasional tahun 2028, dan gula konsumsi industri tahun 2030. Hal ini dimulai di kebun tebu Temugiring, milik PTPN (Perkebunan Nusantara) X, Desa Batankrajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).
Baca juga : Kompolnas Sesalkan Jenderal Bintang Dua Terjerat Kasus Narkoba
“Kita harus swasembada, karena kebutuhan gula konsumsi sangat diperlukan. Ada peningkatan (konsumsi) dari 2,7 ton sampai 7 juta ton per tahun,” ujar Erick melalui siaran pers, Jumat (14/10).
Erick menjelaskan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV, awal pekan lalu telah menggabungkan aset-aset perusahaan perkebunan tebu. Lalu membentuk PT SGN sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG). Sehingga PT SGN akan menjadi perusahaan gula terbesar di Indonesia, dengan proyeksi perluasan lahan hingga 700 ribu hektare (ha) di tahun 2028. Selain itu, SGN akan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi farm maupun off farm.
“Pembentukan SGN membuktikan BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan dan global,” katanya.
Baca juga : Libatkan Petani, Erick Thohir Dorong Swasembada Gula
Penanaman lahan akan mulai dilakukan tahun 2023. Dan, akan melibatkan banyak petani. Sehingga, langkah SGN akan turut menggenjot penghasilan petani.
“Pembukaan 700 ribu hektare (oleh BUMN) dan melibatkan petani. Income petani dapat bertambah. Misalnya dari Rp 13 juta terus meningkat menjadi Rp 32 juta,” harapnya.
Dengan luasan lahan tersebut, lanjut Erick, SGN diharapkan mampu menguasai 60-70 persen pasar gula nasional di tahun 2028.
Baca juga : Gus Yahya: Perluas Jangkauan Perdamaian Ke Tingkat Global
Sebagai informasi, tahun 2021 produksi Gula Kristal Putih (GKP) Nasional sebanyak 2,35 juta ton. Namun kebutuhan konsumsi gula nasional sebesar 3,12 juta ton. Sisa kebutuhan gula nasional terpaksa dipenuhi melalui impor sebesar 1,04 juta ton setara GKP.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya