Dark/Light Mode

IPOS Forum 2022

Pemerintah Dukung Korporatisasi Petani Melalui Pola Kemitraan

Kamis, 27 Oktober 2022 09:30 WIB
Acara 7th Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum. (Foto: Ist)
Acara 7th Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pola kemitraan dapat menjadi jembatan untuk memperkuat korporatisasi petani sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dan pendapatan petani. Pemerintah mendukung pola kemitraan yang sehat supaya industri sawit dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan menyejahterakan petani maupun pengusaha. 

Kinerja ekspor Indonesia pada September 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 20,28 persen (yoy), dengan tiga komoditas unggulan ekspor yaitu besi baja, minyak sawit, dan batu bara. Indonesia dapat menyumbangkan 52 persen minyak sawit terhadap pangsa pasar dunia serta mampu menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia. Hal ini bagaikan oase yang membangkitkan semangat pemulihan ekonomi nasional di tengah kondisi perekonomian global yang masih fluktuatif.

Industri sawit Indonesia berperan penting untuk perekonomian Indonesia dengan kinerja perdagangan kelapa sawit yang terus meningkat, dan industri ini juga melibatkan banyak pelaku usaha dari berbagai kelompok ekonomi. Dalam hal ini, perkebunan kelapa sawit nasional terus berkembang signifikan dengan luas 16,38 juta hektare dan menyerap tenaga kerja lebih dari 17 juta kepala keluarga, petani, dan karyawan yang bekerja di sektor on farm maupun off farm.

“Pengembangan industri hilir juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, tetapi perlu terus didorong ke industri hilir bahkan sampai produk akhir. Dengan upaya ini, nilai tambah tentunya akan berada di dalam negeri,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada acara 7th Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum bertema “Korporatisasi untuk Kemandirian Petani melalui Kemitraan yang Sehat”, yang sekaligus membuka Pekan Riset Sawit Nasional 2022, Kamis (20/10) lalu

Baca juga : Tekuk Wakil Korea, Christian Melaju Ke 8 Besar

Airlangga menjelaskan pola kemitraan akan menarik sektor investasi lainnya seperti industri dan konsumsi. Melalui pembahasan skema kemitraan di dalam IPOS Forum tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum perbaikan ekonomi nasional.

Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian, Kementerian Koperasi & UKM, Bagus Rachman mengatakan sesuai instruksi Presiden Jokowi mewujudkan pengembangan minyak makan merah yang dijalankan 3 koperasi  sebagai Pilot Project. Tema IPOS Forum ke-7 sejalan dengan inisiasi MenkopUKM, Teten Masduki, untuk mewujudkan berdirinya koperasi.

"Karena dengan koperasi, petani lebih mudah bermitra dengan pihak lain, dapat mempermudah akses pembiayaan, dan pelaksanaan inti-plasma," ujar Bagus.

Dalam kesempatan ini, Eddy Abdurrachman, Dirut BPDP-KS, Kemitraan petani-perusahaan menjadi kebutuhan untuk kepentingan yang lebih luas dalam rangka membangun usaha perkelapa sawitan secara nasional yang efisien dan efektif sehingga kompetitif di pasar global. Dan tentunya jika bisa kita hubungkan bagaimana hasil riset dari sawit dapat link and match dengan kebutuhan industri dengan dukungan perusahaan.

Baca juga : BPS: Tahun 2022, Produksi Padi Meningkat 1,25 Juta Ton

"Itu sebabnya, BPDPKS memberikan dukungan penuh kegiatan Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS Forum) ke-7 yang dilaksanakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) provinsi Sumatera Utara," ujar Eddy. 

Eddy mengatakan penyelenggaraan IPOS Forum juga mendukung percepatan PSR dan  diharapkan korporatisasi petani semakin melembaga di semua lini, sehingga petani sawit mempunyai posisi tawar setara dengan mitra dan bisa tumbuh bersama. 

Dalam kesempatan ini, Alexander Maha, Ketua GAPKI Sumut, mengapresiasi dukungan semua pihak atas terselenggaranya IPOS Forum ke-7 ini. Tema IPOS Forum yang mengulas kemitraan dan korporatisasi petani merupakan bagian dari tanggung jawab GAPKI atas terciptanya kondisi industri sawit yang sehat dan kondusif. 

"Peranan Sawit sebagai komoditas penting dan strategis perlu dipertahankan. Selama ini, kelapa sawit merupakan komoditas yang sanggup bertahan dalam kondisi apapun. Kemudian juga menyejahterakan rakyat dan menunjang perekonomian nasional," ujar Alex Maha.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemerintah Percepat Pembentukan Bursa Kripto

IPOS Forum 2022 dihadiri 1.000 peserta yang terbagi dalam enam sesi diskusi sepanjang dua hari penyelenggaraanya itu Korporatisasi Petani, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sebagai Pelaksanaan Korporatisasi Petani, Model Bisnis Korporatisasi Petani, Tata Ruang, Pembatas atau Pendorong Pembangunan, Menelisik Acuan Model Perhitungan Harga Buah, dan Hilirisasi Pengusahaan Korporasi Petani Sawit.

“Dengan adanya IPOS Forum ini, GAPKI Sumut ingin mendukung percepatan PSR dan  diharapkan korporatisasi petani semakin melembaga di semua lini, sehingga petani sawit mempunyai posisi tawar setara dengan mitra dan bisa tumbuh bersama. Sasaran sawit inilah menjadikan bisnis sawit yang berkelanjutan menjadi nyata dan inilah setara yang sejati-jatinya,” pungkas Alex Maha.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.