Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepercayaan Sudah Tinggi

Jokowi: Jangan Hilang, Gara-gara Salah Treatment

Rabu, 30 November 2022 13:32 WIB
Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (30/11). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (30/11). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, kita harus memiliki perasaan yang sama dan memiliki sense yang sama. Sepakat bahwa situasi saat ini, betul-betul tidak mudah.

Situasi yang sangat sulit untuk semua negara. Negara besar, negara maju, semaju apa pun sekarang ini, semuanya berada di posisi yang sangat, sangat, sangat, sangat, sangat sulit.

Urusan inflasi, urusan pertumbuhan ekonomi yang anjlok, urusan krisis energi, urusan krisis pangan yang diikuti dengan sulitnya mencari pupuk, krisis finansial, semuanya menghantui semua negara.

Oleh sebab itu, dalam menakhodai situasi yang sangat sulit ini semuanya harus hati-hati. Policy, kebijakan, semuanya harus hati-hati.

Baca juga : Andi Gani Yakin Ada Kabar Baik Soal UMP Buruh

"Jangan sampai keliru, jangan sampai salah. Begitu salah, risikonya gede sekali. Karena situasinya betul-betul situasi yang tidak normal. Baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter," tegas Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022, Jakarta, Rabu (30/11).

"Hati-hati, ini selalu terus saya sampaikan karena memang keadaannya tidak pada keadaan yang normal. Kuncinya, kita harus kerja lebih keras lagi. Tidak bisa kita kerja normal-normal, dalam keadaan yang tidak normal. Tidak bisa," imbuhnya.

Semua negara akan menghadapi situasi sulit di tahun 2023. Awal tahun depan, diprediksi sudah masuk pada resesi global.

"Ini yang kita semuanya, sekali lagi, harus memiliki perasaan yang sama," ucap Jokowi.

Baca juga : Kemenag Sudah Cairkan Dana BOS Madrasah Rp 1,1 Triliun

Tak heran, yang namanya investasi, yang namanya investor, jadi rebutan semua negara.

Semuanya ingin ada capital inflow, ada arus modal masuk. Kalau tidak ada tambahan arus modal masuk atau perputaran uang, tidak akan tidak terjadi pertumbuhan.

Semua rebutan yang namanya investasi, sekali lagi, yang namanya investor itu jadi rebutan semua negara.

Karena itu, Jokowi tak ingin ada yang mempersulit. Dia tak mau mendengar lagi, ada yang mempersulit. Baik di pusat maupun di daerah. Di provinsi, di kabupaten atau kota.

Baca juga : Kementerian ESDM Pasang 350 Penerangan Jalan di Sulsel

"Semuanya, jangan sampai ada yang mengganggu. Karena kepercayaan itu sudah kita peroleh, trust-nya sudah kita peroleh. Tinggal implementasi dari policy yang telah kita ambil. Jangan sampai ada yang terganggu," tutur Jokowi.

Presiden ke-7 RI ini berpesan, kepercayaan yang sudah kita dapatkan, jangan hilang gara-gara kita salah men-treatment, Salah memperlakukan investasi yang masuk ke negara kita, karena ketatnya persaingan dalam merebut investasi.

"Kita itu selalu melihat negara mana yang kira-kira ramai investasinya, kenapa dia ramai? Kita pelajari lewat intelijen ekonomi kita. Kenapa lebih berbondong-bondong ke sana, dan tidak berbondong-bondong ke sini? Ternyata, ada kebijakan tambahan, ada insentif tambahan, kita pelajari. Tax holiday, diberikan perlakuan-perlakuan yang lebih baik. Itu kita pelajari semuanya," beber Jokowi.

"Tapi, kalau nanti di dalam pelaksanaan masih ada yang ganggu-ganggu, ya sudah buyar semuanya yang namanya policy, kebijakan yang kita telah desain," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.