Dark/Light Mode

Antisipasi Krisis Global, Industri Pulp Dan Kertas Perkuat ESG

Rabu, 14 Desember 2022 19:21 WIB
Jumpa pers Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia. (Foto: Ist)
Jumpa pers Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri Pulp dan Kertas (IPK) lakukan antisipasi kondisi ekonomi global 2023 dengan mengidentifikasi dan menganalisa isu-isu global seperti sirkular Ekonomi, Environment Social Governance (ESG), energi dan perubahan iklim yang mempengaruhi struktur perekonomian global.

Untuk itu, maka perlu dilakukan penguatan terhadap industri strategis nasional, melakukan berbagai program dalam transisi energi dan ekonomi hijau seperti yang telah tertuang dalam deklarasi G20 di Bali, serta menyelesaikan berbagai permasalahan terkait dengan perundingan perdagangan internasional seperti CEPA/FTA.

Pelemahan perekonomian global dan prediksi peningkatan inflasi yang akan diramalkan terjadi pada tahun 2023 menjadi salah satu poin  yang ditekankan untuk diantisipasi oleh industri pulp dan kertas Indonesia, selain itu isu-isu yang tengah berkembang seperti perang Rusia-Ukraina, pandemi Covid yang masih belum pulih, berkembangnya berbagai tren proteksionisme perdagangan serta emisi gas rumah kaca juga menjadi aspek yang akan memicu pelemahan global, sehingga diyakini bahwa sektor industri merupakan pilar utama untuk menopang perekonomian nasional kedepannya.

Baca juga : Sun Life Indonesia Luncurkan Asuransi Sun USD Guaranteed

“Di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat, kita perlu tetap optimis terlebih-lebih melihat laju pertumbuhan IPK yang masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Industri Pulp dan Kertas Indonesia harus dapat memanfaatkan tantangan global yang ada sebagai peluang untuk terus tumbuh dan berkembang” jelas Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida.

Hai ini diungkapkan Liana dalan rapat kerja APKI 2022 untuk menyusun prioritas kertas tahun mendatang. Mengambil tema “Peluang Industri Pulp dan Kertas dalam Menghadapi Perekonomian Global” tersebut juga dihadiri Dewan Pengawas APKI Ngakan Timur Antara. Raker ini pertama kali dilakukan sejak Kongres APKI Maret lalu.

Ngakan Timur Antara mengatakan, penting untuk adanya kerjasama yang erat untuk meneruskan berbagai program yang akan dijalani dan juga menyusun program-program yang akan meningkatkan kinerja Industri Pulp dan Kertas. “Success Story tahun lalu APKI terlibat dalam Pameran World Paper Tissue (WPT) yang diikuti oleh 765 perusahaan dari 19 negara serta pelaksanaan seminar internasional mengenai ESG yang mengundang pembicara dan peserta dari berbagai negara” jelas Ngakan.

Baca juga : Pemanasan Global Diprediksi Memburuk, Indonesia Perlu Perkuat Adaptasi

Namun, dalam pelaksanaan beberapa program tersebut, tentunya IPK mengalami berbagai tantangan seperti dalam penyusunan direktori masih perlu adanya fiksasi pendataan dengan Kementerian/Lembaga dan juga pendataan dari industri.

“Diharapkan APKI terus bisa mendorong melalui Pemerintah untuk penyusunan dan mengawal perdagangan yang lebih fair, diharapkan APKI juga bisa turut aktif dalam adanya keketuaan Indonesia di ASEAN seperti mengikuti forum bisnis KTT ASEAN dan negara mitra bisnis lainnya”

Beberapa program yang akan diperkuat dan dikembangkan pada industri pulp dan kertas Indonesia meliputi isu Ekonomi Sirkular dan penekanan aspek Life Cycle Assessment (LCA), Pentingnya implementasi Enviromental, Social and Governance (ESG), Ketersediaan energi dan akselerasi energi transisi yang berkelanjutan, perubahan iklim dan nilai ekonomi karbon serta pentingnya koordinasi data dan informasi sebagai poin penting untuk proses anlisa dan pembuatan kebijakan, khususnya untuk koordinasi sistem pelaporan data dan informasi di berbagai Kementerian/Lembaga.

Baca juga : IEA: Efisiensi Energi Di Industri Solusi Pengendalian Perubahan Iklim

“Berbagai tren global tersebut diharapkan dapat diantisipasi dengan baik oleh industri pulp dan kertas Indonesia, untuk mencapai hal tersebut juga butuh sinergi dan koordinasi yang baik dari para pihak dari industri dan juga Pemerintah, Spirit kerja sama dan kolaborasi  baik ditingkat  nasional, regional dan global juga harus makin dikedepankan dengan melakukan tata kelola yang berfungsi dengan baik” ujar Liana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.