Dark/Light Mode

Mei 2023, Pembiayaan UMKM BSI Tembus Rp 37 T

Selasa, 11 Juli 2023 07:16 WIB
BSI. (Foto: Ist)
BSI. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga Mei 2023, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pembiayaan di segmen UMKM maupun SME (Small Medium Enterprise) mencapai Rp 37 triliun dengan kualitas pembiayaan baik dan sehat.

Direktur Retail Banking BSI, Ngatari mengatakan, hasil tersebut didorong upaya BSI yang serius mengakselerasi segmen UMKM agar naik kelas baik dari sisi kapasitas usaha dan kualitas. Maka up skill menjadi penting agar para UMKM ini nantinya tidak lagi berorientasi dalam lingkup lokal, melainkan sudah berkaca pada standar ekspor maupun global.

“Perlahan kami sedang mempersiapkan tatanan tersebut, untuk bersama menjadikan peran bank syariah mampu menjadi pilihan para pelaku usaha UMKM atau SME sebagai partner perbankan dalam memajukan usahanya,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (10/7).

Tak cuma itu, BSI juga memperkuat fungsi BSI UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Centre di sejumlah kota di Indonesia. Upaya tersebut, dilakukan guna mendorong peningkatan kelas dan perluasan akses pasar UMKM Indonesia hingga ke pasar global. Sebagai tahap awal, penguatan fungsi BSI UMKM Centre dilakukan di tiga wilayah yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. 

Baca juga : Haji 2024, Indonesia Dapat Kuota 221 Ribu

Ngatari mengatakan, melalui UMKM Center, BSI memberikan dukungan dalam berbagai bentuk mulai dari pembiayaan, pendampingan, hingga perluasan jejaring pemasaran dari hulu hingga hilir bagi para pelaku UMKM. 

BSI juga memberikan berbagai bentuk pelatihan mulai dari pengelolaan keuangan yang bankable, pelatihan pemasaran, dan komunikasi. Pihaknya memandang sangat penting bagi UMKM untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, sehingga mereka dapat bertumbuh, berkembang, dan naik kelas. 

"Kami juga menyiapkan mereka untuk bisa bersaing ke kancah global melalui pelatihan tahapan-tahapan ekspor,” sebutnya.

Pelatihan ekspor yang diberikan di antaranya, pelatihan dari hulu ke hilir bagaimana tatacara ekspor yang menghadirkan para praktisi ekspor, pendamping desa dan instansi Pemerintahan dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Baca juga : Naik 6,1 Persen, Uang Beredar Mei 2023 Tembus Rp 8.332 T

Kemudian talkshow mekanisme pembayaran ekspor dan program pembiayaan ekspor, dengan pemateri menghadirkan langsung Konsul Jendral RI di Frankfurt Jerman & Internal BSI yang khusus menangani Trade Service.

“Adanya pelatihan ini, BSI berharap dapat mendorong UMKM untuk melakukan ekspor dan meningkatkan skala keekonomiannya, sehingga dapat mengangkat kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan akselerasi ekspor nasional,” ucapnya. 

Menurut Ngatari, sebelum memasuki pasar global, para pelaku UMKM masih menghadapi banyak tantangan yang selain harus diatasi oleh para pelaku UMKM sendiri, juga memerlukan pendampingan juga solusi secara bersama-sama oleh para stakeholders.

Beberapa di antaranya terkait dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, penguatan sumber daya manusia, pembinaan, pelatihan dan pendampingan. 

Baca juga : Airlangga Happy, Penyerapan KUR Di Sumedang Tembus Rp 300 Miliar

“Tentunya, para pelaku usaha Untuk itu, dibutuhkan ekosistem ekspor yang memadai dan kolaborasi para stakeholders untuk menyukseskan para pelaku UMKM kita masuk ke pasar global,” jelas Ngatari. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.