Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Ada Surat Tugas

Bulog Batal Impor 30 Ribu Ton Daging Brasil Tahun Ini

Sabtu, 21 September 2019 09:38 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku, tidak bisa melakukan impor daging sapi Brasil dalam waktu singkat. Pasalnya, Bulog belum menerima surat penugasan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), rekomendasi dari Kementerian Pertanian, dan surat persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan.

Terlebih lagi, proses pengiriman daging dari Brasil membutuhkan waktu 47 hari. 

“Penugasan 30 ribu ton tahun ini mungkin tidak terealisasi karena kalau kami datangkan hari ini, ada proses lelang yang memakan waktu,” kata pria yang akrab disapa Buwas itu di kantornya, Jakarta, kemarin. 

Menurutnya, impor daging sapi Brasil memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi harga daging sapi Brasil dinilai lebih terjangkau dibandingkan daging dari negara lain seperti Australia. Selain itu, daging sapi Brasil juga memenuhi persyaratan halal sesuai dengan standar MUI. 

Baca juga : Tanoe Emang Tajir

“Kita hitung minimal 47 hari perjalanan setelah rekomendasi keluar. Kalau mundur tidak bisa lagi, jadi lintas tahun,” ujarnya. 

Saat ditanya apakah mungkin terealisasi Januari 2020, Buwas menjawab, mungkin saja. Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menegaskan, pemerintah sangat selektif memilih daging sapi yang akan masuk ke Indonesia. Baik dari segi kualitas, kesehatan juga kehalalan. 

“Kita ada ketentuan mau masuk Indonesia kan ada surat dari itu, ada MUI yang mengeluarkan surat halal,” katanya. 

Selain itu, perusahaan yang akan memasok daging sapi pun sudah pasti memiliki sertifikasi tersebut. Karena, itu juga merupakan salah satu dari persyaratan yang diajukan oleh pihak Indonesia. Daging sapi yang masuk dari Brasil akan dipastikan benarbenar aman dikonsumsi. Artinya, terbebas dari penyakit.

Baca juga : Reaktivasi Jalur Kereta Rangkasbitung-Labuan Dimulai Tahun Ini

“Kita mesti periksa semua melalui karantina, kalau itu enggak memenuhi syarat enggak akan mungkin kita ambil,” ujarnya. 

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) Syamsul Ma’arif mengungkapkan, kementeriannya telah memberi lampu hijau impor daging sapi asal Brasil sebanyak 50 ribu ton yang merupakan bagian dari penugasan untuk perusahaan pelat merah.

Syamsul mengatakan, daging asal Brasil telah memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Syamsul mengungkapkan, Indonesia dan Brasil masih menunggu penandatanganan protokol kesehatan. Instrumen ini berisi kesepakatan kedua pihak mengenai tata cara pengamanan untuk produk yang masuk. 

“Contohnya, misal terjadi sesuatu, kami berhak melakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucapnya. 

Baca juga : Seharusnya Park And Ride Ada Di Seluruh Stasiun MRT

Pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, impor daging sapi ini memang tak bisa sembarang. Harus dilakukan dengan catatan wilayah bahkan negara pengekspor masuk dalam daftar bebas PMK. 

“Daging sapi perlu bebas PMK karena kalau tidak itu resikonya sangat besar. Perlu pastikan Brasil itu wilayah endemic PMK atau tidak. Seperti dari India, kan, belum bebas PMK makanya masalah terus kalau impor daging dari India,” ujarnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.