Dark/Light Mode

InJourney Airports Bidik Jadi Operator Bandara Kedua Terbesar Dunia di 2045

Rabu, 3 April 2024 10:33 WIB
InJourney Airports Bidik Jadi Operator Bandara Kedua Terbesar Dunia di 2045

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports punya ambisi besar untuk menjadi operator bandara kedua terbesar di dunia pada tahun 2045. 

Sejak dibentuk pada 28 Desember 2023, InJourney Airports telah menduduki posisi operator bandara kelima terbesar di dunia. 

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, integrasi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang melahirkan InJourney Airports bukan hanya memperkuat posisi perusahaan di mata dunia, tapi juga menjadi operator bandara terbesar dengan potensi valuasi 8 miliar dolar AS pada 2045 berdasarkan trafik penumpang. 

"Untuk itu, InJourney Airports hadir untuk menjadi solusi dalam menghadapi tantangan industri aviasi dan pariwisata Indonesia," kata Faik dalam Media Gathering bertajuk 'Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports' di Jakarta, Selasa (2/4/2024). 

Faik menjelaskan, berbagai tantangan di industri aviasi antara lain bandara yang belum terintegrasi, ketidakseimbangan trafik, rendahnya utilisasi, operasional pesawat yang kurang optimal, bandara kecil yang underutilized, transit overflying belum optimal.

Kemudian, investasi yang tak seimbang, kondisi keuangan, penyertaan modal atau capex yang tinggi, pola kelola, koordinasi ekosistem yang kompleks, serta pesawat terbatas. 

Baca juga : Top! Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar Tahun 2023

Untuk itu, kata Faik, InJourney Airports hadir menjawab tantangan tersebut dengan menjalankan misi utama yakni meningkatkan konektivitas udara, mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia, memperbaiki kinerja keuangan bandara, serta meningkatkan cakupa serta kecepatan logistik udara dan memperbaiki customer service. 

InJourney Airports saat ini mengelola 35 bandara yang mencakup wilayah Barat hingga Timur Indonesia. 

Dengan jumlah bandara itu, InJourney Airports melayani 615 rute domestik dan 192 rute internasional dengan setidaknya memiliki kapasitas bandara mencapai 217 juta penumpang. 

Kekuatan 35 bandara yang dikelola perusahaan, InJourney Airports dapat dibilang menjadi wajah bangsa Indonesia. 

Berdasarkan data statistik angkutan udara pada 2019, bandara-bandara InJourney Airports melayani sekitar 170,45 juta penumpang atau 88,5 persen dari total trafik penumpang di seluruh bandara di Indonesia. 

InJourney Airports diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, maupun ekosistem Grup InJourney. 

Baca juga : Pameran Konten Olahraga Terbesar di Dunia Kembali Digelar di Indonesia

Bagi Pemerintah, InJourney Airports dapat meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen serta mendukung capaian visi '10 Bali Baru'. 

Sedangkan bagi masyarakat, InJourney Airports tentu dapat menjadi sarana konektivitas domestik dan internasional, memberikan experience kepada penumpang, serta berkontribusi meningkatkan cakupan dan kecepatan kargo. 

Bagi ekosistem, InJourney Airports dapat mencapai skala global yakni sebagai nomor 5 operator bandara terbesar dunia pada 2023 dan nomor 2 terbesar pada 2045, meningkatkan profitabilitas, sumber dan posisi keuangan terintegrasi, serta kolaborasi efisien dalam ekosistem aviasi. 

"Kami hadir untuk menjawab tantangan industri aviasi Indonesia dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kualitas layanan publik yang menjadi manfaat substansial bagi Indonesia," jelas Faik. 

Di momen Lebaran, Faik memproyeksikan 35 bandara yang dikelola InJourney Airports memproyeksikan akan melayani 7,97 juta penumpang. 

Target penumpang tersebut naik 10 persen dibandingkan realisasi pada 2023 mencapai 7,22 juta penumpang. 

Baca juga : Bamsoet Ajak Tokoh Lintas Agama Banjarnegara Tebarkan Pesan Damai di Pemilu 2024

InJourney Airports juga memprediksi selama posko Lebaran tahun ini dapat mencapai 57.778 pergerakan pesawat, meningkat 7 persen dibandingkan realisasi pergerakan pesawat pada posko Lebaran 2023 yang mencapai 54.193 pergerakan. 

Sedangkan, untuk pergerakan kargo ditargetkan mencapai 51.200 ton pada posko Lebaran 2024, naik 18 persen dibandingkan posko Lebaran 2023 yang mencapai 43.550 ton pergerakan. 

35 bandara yang dikelola perusahaan juga mengajukan 2.470 penambahan penerbangan (extra flight) yang akan ada di 14 bandara dengan dilayani oleh 12 maskapai yang terdiri dari 9 maskapai nasional dan 3 maskapai asing. 

Perusahaan juga telah mendata 6 bandara yang akan beroperasi 24 jam yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Kuala Namu Medan, dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan seluruh bandara akan standby operasi 24 jam berdasarkan permintaan operator penerbangan. 

"Kami memprediksi tiga bandara tersibuk pada periode posko Lebaran 2024 adalah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Juanda Surabaya. Namun, kami akan tetap memberikan pelayanan maksimal di seluruh bandara agar para pengguna jasa bandara dapat bermudik dengan tenang, aman, dan nyaman," ucap Faik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.