Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
BPKH Limited Teken Kontrak Pengelolaan Hotel Di Mekkah-Madinah
Sabtu, 27 Juli 2024 09:29 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited, anak usaha BPKH, resmi menandatangani kontrak pengelolaan dua hotel di Arab Saudi.
Investasi ini, terwujud melalui kolaborasi BPKH Limited bersama Anak usaha emiten service provider haji dan umroh, PT Arsy Buana Travelindo Tbk yaitu ABT Limited dan Syarikah.
"Alhamdulillah BPKH Limited sukses melakukan investasi yang menjadi impian kita bersama, dengan menyewa satu hotel penuh selama 3 tahun di Madinah untuk musim umrah, yaitu Anshar Golden Tulip Hotel," kata Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono di acara International Islamic Expo (IIE) 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center, Kamis (26/7/2024).
Baca juga : PT Sokonindo Automobile Teken Kerja Sama Pengadaan Fast Charging Dengan Voltron
Sidiq menjelaskan, Anshar Golden Tulip merupakan hotel bintang 3 yang memiliki 725 kamar dengan kapasitas 2.800 jemaah. Selain di Madinah, BPKH Limited mendapatkan allotment atau penjatahan kamar hotel di Mekkah.
"Kami juga menandatangani kontrak untuk mendapatkan allotment 200 kamar di Hilton Convention Mekkah, hotel bintang 5 yang berada sangat dekat dengan kawasan Masjidil haram dengan daya tampung 600 hingga 700 jemaah," tambah Sidiq.
Baginya, kesepakatan ini merupakan terobosan besar, karena BPKH Limited mampu mendapatkan jumlah kamar yang signifikan. Harapannya, ini bisa mempermudah industri umrah dan haji di Indonesia untuk memperoleh akses kamar bintang 5 di kawasan haram.
Baca juga : Presiden Terkesan Saat Hadiri Perayaan Hari Anak Nasional Di Papua
Kontrak pengelolaan kedua hotel tersebut, berlaku mulai 1 Safar 1446 Hijriah atau bertepatan dengan Senin 5 Agustus 2024.
"Pemasaran kedua hotel sudah kita lakukan bersama ABT Limited, dan sejauh ini sudah mendapat banyak peminat," ungkap Sidiq.
Sontak, investasi di Anshar Golden Tulip Madinah dan Hilton Convention Hotel Mekkah, akan memberi manfaat besar bagi pengelolaan dana haji.
Baca juga : Kearifan Lokal Modal Penting Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Produksi
"Kedua investasi ini kami yakini akan memberi profit yang jauh lebih tinggi dari instrumen investasi lain yang sudah dilakukan sebelumnya, dan seluruh keuntungan itu akan dikembalikan untuk memperbaiki layanan jemaah," sebut Sidiq.
Dia optimistis, keputusan BPKH Limited terjun ke bisnis akomodasi tidak akan menggerus pasar pelaku industri haji dan umrah.
"BPKH Limited tidak akan menjadi kompetitor, justru kami ingin menghadirkan fasilitas yang lebih baik kepada para pelaku di industri ini," pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya