Dark/Light Mode

Genjot Produksi Migas Nasional, Pertamina Hulu Energi OSES Siap Bor Sumur Baru

Selasa, 15 Oktober 2024 17:40 WIB
PHE OSES juga melakukan penggantian segmen jalur pipa di dua wilayah, dari Wanda B ke Wanda A, dan dari Pabelokan ke Rama F. (Foto: PHE OSES)
PHE OSES juga melakukan penggantian segmen jalur pipa di dua wilayah, dari Wanda B ke Wanda A, dan dari Pabelokan ke Rama F. (Foto: PHE OSES)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Offshore South East Sumatera dari perusahaan migas CNOOC pada 2018, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) aktif melakukan berbagai inisiatif dalam penguatan keandalan fasilitas operasi dan penambahan produksi migas.

Pada 2023, PHE OSES menuntaskan penggantian jalur pipa utama yang menghubungkan anjungan lepas pantai, antara lain jalur pipa di Anjungan Krisna P ke Anjungan Cinta P1 sepanjang 30 kilometer.

Pekerjaan penggantian instalasi jaringan pipa lainnya, di antaranya meliputi Anjungan Sundari-A ke Anjungan Yvone-A sepanjang 6,5 kilometer, serta dari Anjungan Karmila-A ke Anjungan Titi-A dan dari Anjungan Titi-A ke Anjungan Zelda PC sejauh masing-masing 11,5 dan 3,5 kilometer.Total penggantian jalur pipa yang rampung mencapai 51,5 kilometer.

Baca juga : Menperin Ajak Generasi Muda Bangga Berbatik

General Manager PHE OSES Antonius Dwi Arinto mengatakan, selain instalasi jalur pipa, PHE OSES juga melakukan penggantian segmen jalur pipa di dua wilayah, dari Wanda B ke Wanda A, dan dari Pabelokan ke Rama F.

“Sedangkan penggantian pipa riser dilakukan pada delapan jalur. Semua program penggantian pipa ini guna mendukung produksi migas nasional,” jelasnya, Selasa (15/10/2024).

Mengelola wilayah kerja seluas 5.851 kilometer persegi, yang membentang dari perairan utara Kepulauan Seribu hingga Lampung, memberikan tantangan tersendiri bagi PHE OSES.

Baca juga : Terapkan IoT Pada Produksi Kosmetik Pertama di Indonesia, KGI Raih Muri

Tahun ini, PHE OSES mengupayakan strategi pengeboran untuk mencapai target produksi, yang meliputi target pengeboran sumur pengembangan baru di perairan Lampung.

“Selain menggenjot produksi minyak dan gas dari Anjungan Cinta, mulai pertengahan Oktober ini, kami menjadwalkan pengeboran Sumur Ambar-4 di perairan Lampung, atau sekitar 150 kilometer dari pesisir utara Jakarta,” ungkap Antonius.

Sumur Ambar-4 ini berpotensi memiliki sumberdaya hidrokarbon sebesar 41,42 juta barel minyak. “Harapan kami, sumur ini dapat berproduksi pada 2029,” ujarnya.

Baca juga : Inovasi Digital Pertamina Sabet Penghargaan Di Fordigi Summit 2024

Menurut Antonius, aktivitas pengeboran juga direncanakan pada awal 2025. PHE OSES juga akan melakukan pengeboran Sumur Widuri, awal tahun depan. Sumur Widuri berlokasi di area North Business Unit. Potensi kenaikan kinerja produksi dari Sumur Widuri diperkirakan sebesar 875 barel minyak per hari (BOPD).

Hingga kuartal tiga tahun 2024, kinerja year-to-date PHE OSES adalah 19,2 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan gas sebesar 35,3 juta standar kaki kubik (MMSCFD).

“Angka produksi ini berasal dari pengeboran sumur pengembangan sebanyak enam sumur, pekerjaan work over sumur minyak sebanyak tiga sumur, pekerjaan convert to-injector sebanyak satu sumur, dan pekerjaan well service sebanyak 132 sumur,” pungkas Antonius.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.