Dark/Light Mode

BI Tekankan Kolaborasi Global Perkuat Peran Strategis Zakat Dan Wakaf

Sabtu, 2 November 2024 19:39 WIB
Pertemuan tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) yang mengangkat tema New Zakat and Waqf Global Order: United Global Community Grounded in Justice, Compassion and Shared Prosperity, di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). (Foto: Dok. BI)
Pertemuan tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) yang mengangkat tema New Zakat and Waqf Global Order: United Global Community Grounded in Justice, Compassion and Shared Prosperity, di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). (Foto: Dok. BI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) berkomitmen penuh dalam memajukan keuangan syariah. Sebagai wujud komitmen tersebut, terdapat berbagai inisiatif yang telah dilakukan.

Salah satunya, inisiasi penelitian mengenai Indonesia Sovereign Wakaf Funds (ISWF) untuk mendorong pengembangan akselerator keuangan syariah.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, di tengah disparitas ekonomi dan kesenjangan sosial yang dihadapi perekonomian global, keuangan syariah termasuk zakat dan wakaf merupakan solusi konkret dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

“Untuk itu diperlukan kolaborasi global untuk mengeksplorasi dan memperkuat peran strategis zakat dan wakaf dalam mewujudkan kesejahteraan umat,” ungkapnya dalam pembukaan konferensi dan pertemuan tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) yang mengangkat tema New Zakat and Waqf Global Order: United Global Community Grounded in Justice, Compassion and Shared Prosperity, di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).

Baca juga : Bos OJK Pastikan Kinerja Sektor Keuangan Tetap Stabil Dan Terjaga

WZWF mendiskusikan upaya-upaya untuk memperkuat akselerasi pengelolaan dan pemanfaatan zakat dan wakaf lintas negara, kemungkinan inovasi baru yang dapat diterapkan. Serta memperkuat komitmen bersama untuk mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan global.

Destry menuturkan, untuk mempercepat transformasi digital keuangan Islam, BI juga mendukung implementasi program Satu Wakaf dan integrasi database Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (Ziswaf) guna meningkatkan pengelolaan keuangan syariah, mendorong transparansi, efisiensi, dan inklusivitas.

Sementara terkait sumber daya manusia, BI secara aktif memperluas program Mustahiq Naik Kelas (Muklas). Dan sertifikasi untuk Nazir guna membekali individu dengan keterampilan, maupun pengetahuan untuk mengelola, serta mengembangkan keuangan sosial Islam secara efektif dan sesuai dengan peruntukannya.

“Berbagai inisiatif ini, diharapkan dapat semakin memajukan keuangan syariah. Termasuk, adanya kolaborasi serta dukungan yang lebih erat dari semua pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun global,” jelasnya.

Baca juga : Bos BI Tekankan ISEF Adalah Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Indonesia

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, zakat dan wakaf memainkan peran penting untuk distribusi kekayaan yang adil.

Zakat dengan sifatnya yang wajib, berfungsi sebagai instrumen yang adil untuk redistribusi kekayaan. Sementara itu, wakaf, dengan sifatnya yang produktif, dapat menjadi sumber pendanaan jangka panjang yang mendukung program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan komunitas, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Untuk itu, penting untuk mengembangkan model pengelolaan zakat dan wakaf yang inovatif,” ujar Nasaruddin.

Melalui kerja sama di tingkat global serta pemanfaatannya yang tepat, zakat dan wakaf akan menjadi pilar utama dalam mengurangi ketidaksetaraan sosial dan disparitas ekonomi di seluruh dunia.

Baca juga : Lengkapi Makan Bergizi Prabowo, Ahmad Ali Gratiskan Seragam Dan Buku Sekolah

Nasaruddin menungkapkan, bonus demografi di Indonesia sebagai peluang untuk memperkuat peran zakat dan wakat yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan lebih banyak akses pendidikan berkualitas, pelatihan, serta modal usaha bagi generasi muda.

“Dengan penerapan konsep yang tepat, hal ini dapat menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

WZWF dihadiri oleh perwakilan 43 negara anggota, lembaga zakat dan wakaf, serta akademisi, dan praktisi di bidang keuangan syariah dan diselenggarakan pada 1-2 November 2024 di Jakarta.

Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi BI bersama Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), serta Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dan menjadi salah satu kebaruan acara ISEF 2024 khususnya dalam mendorong peran Indonesia dalam keuangan syariah pada tingkat global.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.