Dark/Light Mode

Antam Serap 30 Ton Emas Olahan Freeport

Erick: Hilirisasi Tekan Impor Hasil Tambang

Selasa, 12 November 2024 07:05 WIB
Penandatanganan kerja sama antara PT Antam Tbk dengan PT Freeport Indonesia yang disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta, Kamis (7/11/2024). Foto: Dok. Kementerian ESDM
Penandatanganan kerja sama antara PT Antam Tbk dengan PT Freeport Indonesia yang disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta, Kamis (7/11/2024). Foto: Dok. Kementerian ESDM

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Freeport Indonesia bersinergi dalam mengembangkan bisnis. Untuk memenuhi pasokan emas, Antam menyerapnya dari Smelter Freport.

Antam dan Freeport meru­pakan dua anak usaha sekaligus anggota holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertambangan Indonesia (Mind ID). Kerja sama keduanya diya­kini akan mengurangi ketergan­tungan impor emas oleh Antam.

Antam bakal membeli sebanyak 30 ton emas dengan kemur­nian 99,99 persen dari Freeport Indonesia per tahun dengan jangka waktu kontrak hingga 5 tahun ke depan.

Bahan baku emas tersebut kemudian akan diolah Antam di Pabrik Pengolahan dan Pemur­nian Logam Mulia, untuk men­jadi produk logam mulia Antam.

Baca juga : Zulhas: Milenial Tak Tertarik Jadi Petani

“Untuk agreement ini, kami bakal menyerap sekitar 30 ton emas Freeport. Ini penting dalam mengurangi importansi, yang bisa di-save sebagai devisa negara,” kata Direktur Utama Antam Nico Kanter dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) keduanya bertajuk Sinergi Indonesia Emas: Hilirisasi dan Industrialisasi Meningkatkan Nilai Tambah Dalam Negeri, di Jakarta, Kamis (7/11/2024) malam.

Kapasitas kebutuhan penyera­pan emas oleh Antam, sambung Nico, bisa saja melebih angka 30 ton. Jika permintaan emas di Antam terus meningkat, maka penambahan tersebut diharap bisa dipenuhi oleh Freeport.

“Jika kebutuhan meningkat, selama masih bisa diproduksi di dalam negeri, tentunya kami akan ambil dari dalam negeri,” jelasnya.

Nico melanjutkan, kerja sama dengan Freeport merupakan wu­jud dari program hilirisasi dan industrialisasi dari 17 program Pemerintah.

Baca juga : Program Magang Kerja Kurangi Pengangguran

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, penyediaan emas batangan kepada Antam berasal dari smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, dengan total produk­si mencapai 50-60 ton, tergantung kadar bijih yang ditambang.

“Kesepakatannya dengan An­tam sekitar 30 ton emas. Itu akan mulai diproduksi pada Desem­ber 2024. Berapa pun kebutu­hannya, kami siap prioritaskan ke Antam,” tegasnya.

Tony merinci, kontrak 5 tahun diperkirakan akan menyerap potensi senilai 12,5 miliar dolar AS atau setara Rp 200 triliun.

“Ini membanggakan, karena emas yang diproduksi sebagian besar untuk Antam dan memberi­kan nilai tambah, tidak hanya ritel, tapi juga bagi industri,” ucapnya.

Baca juga : Nerrazurri Gagal Kudeta Napoli

Freeport menjadi salah satu produsen emas murni Batangan di Indonesia, dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Serta Platinum Group metals, yaitu 30 kg Platinum dan 375 kg Paladium.

Dia menjelaskan, estimasi produksi emas hingga akhir tahun 2024 sebesar 0,5 ton. Sedangkan pada kuartal I-2025 diproyeksi mencapai sebesar 4,75 ton.

Menyoal ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik kerja sama keduanya. Dengan begitu, Antam akan mengurangi impor emas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.