Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Naik 8 Persen, Utang Luar Negeri RI Triwulan III-2024 Capai Rp 6.803 T
Jumat, 15 November 2024 12:26 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III-2024 berada dalam kondisi terkendali.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, posisi ULN Indonesia tercatat sebesar 427,8 miliar dolar AS atau Rp 6.803 triliun. ULN tumbuh sebesar 8,3 persen (yoy).
ULN pemerintah pada triwulan III-2024 tercatat sebesar 204,1 miliar dolar AS, tumbuh 8,4 persen (yoy) setelah mengalami kontraksi 0,8 persen (yoy) pada triwulan II 2024. Peningkatan ini dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri serta aliran modal asing yang meningkat ke Surat Berharga Negara (SBN).
Baca juga : PGN Bukukan Pendapatan Rp 43,9 T Pada Triwulan III-2024, Naik 5 Persen
Kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga menjadi faktor pendorong utama aliran modal asing ini. Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitasnya dengan melunasi pokok dan bunga utang secara tepat waktu serta mengelola ULN secara pruden dan akuntabel demi pembiayaan yang efisien dan optimal.
“ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas APBN, seperti Jasa Kesehatan, Administrasi Pemerintahan, Jasa Pendidikan, Konstruksi, dan Jasa Keuangan,” ujar Ramdan Denny Prakoso.
Saat ini, hampir seluruh ULN pemerintah, yakni 99,9 persen, memiliki tenor jangka panjang sehingga dapat menjaga stabilitas pengelolaan ULN pemerintah.
Baca juga : Laba BSI Melonjak 21,6 Persen Di Triwulan III-2024
Pada triwulan III-2024, ULN sektor swasta tercatat menurun sebesar 196,0 miliar dolar AS, mengalami kontraksi 0,6 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya hanya tumbuh tipis sebesar 0,02 persen (yoy). Penurunan ini terutama terjadi di sektor lembaga keuangan yang mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2 persen (yoy).
ULN sektor swasta didominasi oleh sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan, yang mencakup 79,3 persen dari total ULN swasta. Sebagian besar ULN swasta, sebesar 75,3 persen, memiliki tenor jangka panjang.
Struktur ULN Indonesia dinilai sehat dan terkendali dengan rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 31,1 persen dan pangsa ULN jangka panjang yang mencapai 84,2 persen dari total ULN.
Baca juga : Utang Luar Negeri RI Agustus 2024 Capai Rp 6.621 T
Bank Indonesia dan pemerintah terus berkoordinasi dalam memantau perkembangan ULN demi memastikan stabilitas ekonomi nasional. BI menegaskan bahwa ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil meminimalkan risiko yang dapat berdampak pada stabilitas ekonomi.
“Upaya yang dilakukan adalah menjaga struktur ULN yang sehat dan meminimalkan risiko terhadap stabilitas ekonomi nasional,” tutup Ramdan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya