Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bertemu Kepala SKK Migas, Bamsoet Dorong Peningkatan Lifting Migas
Selasa, 17 Desember 2024 13:56 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Anggota DPR yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian energi nasional. Salah satu cara mewujudkan kemandirian energi adalah melalui peningkatan lifting minyak dan gas bumi (Migas) serta pengurangan impor minyak. Kemandirian energi tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi peningkatan perekonomian nasional dan mendukung stabilitas ekonomi nasional.
Bamsoet menyatakan, di tengah realitas konsumsi Migas dalam negeri yang terus meningkat, upaya untuk meningkatkan lifting dan mengurangi ketergantungan pada impor sangatlah krusial. Saat ini, konsumsi Migas nasional mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara lifting hanya sekitar 600.000 barrel per hari.
“Hal ini membuktikan adanya gap yang signifikan antara potensi dan realisasi produksi, yang dipenuhi dengan mengandalkan impor sebanyak 1 juta barel per hari," ujar Bamsoet, usai bertemu Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Baca juga : Terima KSAL India, Menhan Sjafrie Bahas Peningkatan Teknologi Pertahanan
Ketua MPR ke-15 dan Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, hingga pertengahan Oktober 2024, produksi minyak dalam negeri tercatat sebesar 578.842 barel per hari, jauh di bawah target 635.000 barel per hari untuk 2024. Pada tahun 1968, produksi minyak Indonesia pernah mencapai 599.000 barel per hari, dengan puncaknya pada 1977 mencapai 1.685.000 barel per hari. Setelah 1991, produksi Migas Indonesia terus mengalami penurunan bertahap.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, kata Bamsoet, pemerintah perlu segera melakukan konsolidasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Saat ini terdapat 301 Wilayah Kerja (WK) migas yang telah melakukan eksplorasi, tetapi belum melaksanakan rencana pengembangan lapangan migas (Plan of Development/PoD).
“Apabila KKKS tidak segera melaksanakan PoD, wilayah kerja tersebut dapat dialokasikan kepada investor lain. Langkah ini tidak hanya berpotensi meningkatkan lifting, tetapi juga akan mendorong investasi dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor Migas Indonesia," terang Bamsoet.
Baca juga : Bertemu Kadin Provinsi, Bamsoet Dorong Kekuatan Ekonomi Sejajar Kekuatan Politik
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, langkah lain yang dapat diambil Pemerintah adalah melakukan revitalisasi terhadap 4.500 sumur minyak idle well. Program revitalisasi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi yang ada dan memaksimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah ada. Revitalisasi ini tidak hanya dapat meningkatkan output Migas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong kegiatan ekonomi di sekitar kawasan produksi.
Bamsoet menambahkan, upaya pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak dan gas bumi serta mengurangi ketergantungan terhadap impor, melalui konsolidasi dengan KKKS dan revitalisasi sumur minyak merupakan langkah strategis yang patut didukung. Namun, sejumlah tantangan seperti rendahnya investasi, dan aturan regulasi yang sering kali menjadi penghambat, memerlukan perhatian dan solusi yang komprehensif.
“Dengan kerja sama yang erat antara Pemerintah, industri, dan masyarakat, kita harapkan kemandirian energi yang menjadi program Presiden Prabowo dapat segera terwujud," pungkas Bamsoet.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya