Dark/Light Mode

PosIND Pastikan Penyaluran Bansos PKH Dan Sembako Di Garut Tepat Sasaran

Sabtu, 15 Februari 2025 18:11 WIB
Executive Manager Kantor Pos Garut, Poppy Herlistiani. (Foto: Ist)
Executive Manager Kantor Pos Garut, Poppy Herlistiani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang akhir 2024, pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako kepada jutaan penerima di seluruh Indonesia. 

Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah yang menerima bantuan tersebut, dengan lebih dari 35.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bansos untuk triwulan ketiga dan keempat 2024.

Penyaluran bansos ini dilakukan dengan memastikan distribusi tepat waktu, tepat sasaran, dan efisien melalui kerja sama berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, pendamping PKH, serta perangkat desa.

Menurut Poppy Herlistiani, Executive Manager Kantor Pos Garut, penyaluran bantuan dilakukan melalui tiga metode utama, yaitu: pengambilan langsung di kantor pos, distribusi door-to-door untuk lansia dan penyandang disabilitas, dan pembayaran di komunitas, seperti kecamatan atau desa.

Baca juga : APROBI Apresiasi Penyaluran B40 yang Berjalan Baik pada 2025

“Kami melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Sosial dan pendamping PKH untuk memastikan jadwal serta data penerima sesuai. Pendekatan ini memudahkan akses bagi penerima yang mengalami kendala mobilitas,” ujar Poppy.

Meski begitu, kendala tetap ada, terutama bagi penerima manfaat di wilayah selatan Garut yang memiliki medan sulit, seperti di Desa Paminggir, Dusun Pasir Pogor. Namun, solusi seperti pengantaran langsung ke rumah dan pembayaran berbasis komunitas terbukti efektif mengatasi hambatan tersebut. 

Dina, seorang juru bayar, menambahkan bahwa kerja sama dengan pendamping PKH sangat membantu dalam menjangkau penerima yang kesulitan hadir ke lokasi distribusi.

Bansos ini dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, salah satunya Pepi Sri Wulansari, penerima PKH. “Setelah menunggu selama enam bulan sejak masuk DTKS, saya akhirnya menerima bantuan PKH. Totalnya Rp1.200.000 untuk enam bulan karena biasanya per tiga bulan hanya Rp600.000. Jujur, bantuan ini sangat membantu di saat harga-harga semakin mahal,” kata Pepi.

Baca juga : Deschamps Tegaskan Kylian Mbappe Kembali Masuk Skuad Prancis

Pepi juga mengapresiasi sistem distribusi yang tertib di Kantor Pos, di mana penerima mendapat nomor antrean sehingga proses berjalan lancar tanpa saling serobot.

Senada dengan Pepi, Yanti Suriati, warga Kecamatan Garut Kota, menerima bansos melalui metode door-to-door. “Saya dapat Rp 1 juta. Bantuan ini saya gunakan untuk keperluan sekolah anak, seperti membeli LKS dan perlengkapan lainnya. Anak saya kelas tiga SMA, jadi sangat terbantu dengan adanya bantuan ini,” ungkap Yanti.

Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Garut, Abdul Manap menekankan, pentingnya jadwal yang lebih terorganisir untuk menghindari antrean panjang dan memastikan kelancaran distribusi.

Sementara itu, banyak penerima manfaat berharap agar cakupan bantuan bisa diperluas, mengingat masih banyak warga yang membutuhkan dukungan serupa.

Baca juga : Subsidi Transportasi Dan Angkutan Tak Dihentikan

Penyaluran bansos di Kabupaten Garut menunjukkan sinergi antara pemerintah, Kantor Pos, dan masyarakat. Selain membantu meringankan beban ekonomi warga, program ini juga memperkuat kebersamaan dalam mendukung mereka yang membutuhkan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.