Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi
Kamis, 20 Maret 2025 13:34 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pentingnya deregulasi dalam mendorong efisiensi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, di mana salah satu arahan utama yang diberikan adalah memastikan birokrasi tidak menghambat rakyat yang ingin bekerja dan berusaha.
"Dewan Ekonomi Nasional bersama kementerian dan lembaga terkait telah mendapatkan instruksi untuk melakukan deregulasi guna meningkatkan efisiensi ekonomi. Melalui langkah ini, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang tinggi dapat dikurangi, sehingga investasi dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin meningkat," ujar Luhut, dikutip dari Facebooknya, Kamis (20/3/2025).
Luhut mengingatkan bahwa deregulasi bukan hal baru di Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana deregulasi pada era 1980-an berhasil mendorong ekspor hingga 20 persen.
Baca juga : Presiden Prabowo Panggil Airlangga Ke Istana, Bahas Ekonomi Dan Investasi
Kini, langkah serupa harus kembali dipercepat, terutama untuk sektor industri padat karya seperti tekstil dan produk tekstil yang menyerap jutaan tenaga kerja.
"Perizinan yang berbelit dan regulasi yang menghambat akan dipangkas. Sektor ini memiliki potensi besar, tetapi sering kali tersandung aturan. Oleh karena itu, penyederhanaan regulasi sangat dibutuhkan," tambahnya.
Selain isu regulasi, Luhut juga menyoroti tantangan lain yang dihadapi industri padat karya, seperti sulitnya mendapatkan bahan baku, maraknya impor ilegal, serta inefisiensi rantai pasok.
Transformasi Digital dan Efisiensi Anggaran
Selain fokus pada deregulasi, Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan meluncurkan infrastruktur digital publik pada 17 Agustus mendatang.
Baca juga : Muzani: Presiden Prabowo Konsisten Dukung Kedaulatan Palestina
Inisiatif ini akan mendukung digitalisasi pemerintahan dengan prioritas pada program Perlindungan Sosial.
"Dengan langkah ini, berbagai program pemerintah diharapkan menjadi lebih efisien dan menghemat anggaran dalam jumlah yang cukup besar," ungkapnya.
Dampak Besar Program Makan Bergizi Gratis
Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga menyoroti dampak signifikan dari program Makan Bergizi Gratis.
Menurutnya, program ini bukan hanya sekadar untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian nasional.
Baca juga : Dukung Ketahanan Energi Nasional, Elnusa Perkuat Inovasi dan Ekspansi Bisnis
"Presiden dibuat takjub saat melihat data bahwa program ini berpotensi menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja, menekan angka kemiskinan dan ketimpangan, serta memperkuat ekosistem ekonomi dari petani, peternak, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal," jelas Luhut.
Dengan rantai pasok yang terjaga dan pemanfaatan bahan lokal yang diprioritaskan, Luhut menegaskan bahwa Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan yang harus dikawal bersama.
"Perjalanan kita masih panjang, tetapi fondasi perubahan sudah kita siapkan. Indonesia memiliki potensi besar. Dengan keberanian menghadapi tantangan serta tekad untuk terus maju, kita akan membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing," pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya