Dark/Light Mode

Tumbuh 6,4 Persen, Utang Luar Negeri RI Triwulan I-2025 Rp 7.116 T

Kamis, 15 Mei 2025 11:29 WIB
Dolar AS. (Foto: Rakyat Merdeka)
Dolar AS. (Foto: Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I-2025 tetap terkendali dengan pertumbuhan yang sehat. Total ULN tercatat sebesar 430,4 miliar dolar AS atau Rp 7.116 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 6,4 persen dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy), atau meningkat 4,3 persen yoy dibandingkan triwulan IV-2024.

“Perkembangan ULN pada periode ini terutama bersumber dari sektor publik, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif di tengah ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 206,9 miliar dolar AS, atau tumbuh 7,6 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,3 persen (yoy). Peningkatan ini dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan aliran masuk modal asing ke dalam instrumen Surat Berharga Negara (SBN) internasional.

Baca juga : Tumbuh 4,87 Persen, Ekonomi RI Peringkat Dua Di G20

Ramdan menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel. “Pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” katanya.

Menurut dia, penggunaan ULN pemerintah difokuskan untuk sektor-sektor prioritas seperti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,4 persen), Administrasi Pemerintah dan Pertahanan (18,5 persen), Jasa Pendidikan (16,5 persen), Konstruksi (12,0 persen), serta Transportasi dan Pergudangan (8,7 persen). Hampir seluruh ULN pemerintah, yakni 99,9 persen, merupakan utang jangka panjang.

Sementara itu, ULN swasta masih mengalami kontraksi pertumbuhan. Pada triwulan I-2025, ULN swasta tercatat sebesar 195,5 miliar dolar AS, menyusut 1,2 persen (yoy), sedikit membaik dibandingkan kontraksi 1,6 persen pada triwulan sebelumnya. Kontraksi terutama terjadi pada ULN perusahaan nonkeuangan.

Baca juga : Laba Bersih BRI Melonjak Capai Rp 13,80 Triliun Di Triwulan I-2025

ULN swasta masih didominasi oleh sektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, yang mencakup 79,6 persen dari total ULN swasta. Adapun 76,4 persen dari ULN swasta merupakan utang jangka panjang.

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia dinilai tetap sehat, dengan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 30,6 persen. Pangsa ULN jangka panjang mencapai 84,7 persen dari total ULN, mencerminkan risiko pembiayaan eksternal yang terkendali.

“Bank Indonesia bersama Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN guna memastikan ketahanan sektor eksternal dan mendukung pembiayaan pembangunan nasional,” tutur Ramdan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.