Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Salak Pondoh Rutin Diekspor, Kementan Optimis Program GraTiEks Tercapai
Minggu, 2 Februari 2020 21:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Salak kian diminati pasar luar negeri. Salak pondoh asal Sleman, DIY, rutin diekspor ke China.
"Minimal 1-2 kali seminggu kami rutin kirim ke China dengan kapasitas rata-rata 2 ton. Kalau dihitung, dalam satu tahun ini kurang lebih 60 ton yang sudah kita ekspor ke China," kata Joko, salah satu pengurus Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada.
Joko mengaku, peluang pasar ekspor salak masih sangat terbuka lebar, meski kadang terkendala sifat buahnya yang cepat busuk. Untuk pengiriman ke Timur Tengah dan negara Eropa, memerlukan waktu kurang lebih 12 hari dengan menggunakan kapal.
Baca juga : APG Diundur, Kemenpora Optimistis Indonesia Tetap Juara Umum
"Kami memerlukan teknologi yang dapat memperpanjang daya simpan buah. Agar kami dapat mengekspor tidak hanya ke China, namun bisa masuk ke negara Timur Tengah bahkan Eropa dan Amerika," harapnya.
Saat mendengar informasi bahwa Presiden Jokowi menyuguhkan salak saat menerima Presiden Argentina beberapa waktu itu, petani Sleman makin bersemangat. Apalagi, saat itu Presiden Argentina mengutarakan keinginan untuk secepatnya mengimpor buah-buahan tropis Indonesia.
"Kami bermimpi salak kami bisa masuk ke negara bagian Amerika, apalagi beberapa kelompok tani di daerah sentra telah mengantongi label organik dari lembaga terakreditasi. Kami yakin konsumen luar negeri akan semakin tertarik," ucap Joko.
Baca juga : Semarak Penanaman di Pati, Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Aman
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, mengatakan, salak adalah salah satu dari 13 komoditas hortikultura andalan yang fokus untuk dikembangkan dan ditingkatkan ekspornya dalam rangka mendukung program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GraTiEks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. "Saat ini ekspor salak untuk mengisi pasar di Asia dan beberapa negara lainnya. Dari data BPS, volume ekspor salak 2019 sebesar 1.651 ton. Angka ini naik 33,9 persen dibandingkan 2018 sebesar 1.233 ton," kata pria yang biasa dipanggil Anton itu.
Ia menyebutkan, negara tujuan ekspor salak adalah China, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Timor Leste, Belanda, Qatar, Hongkong, Jerman, dan Inggris. Sleman merupakan salah satu sentra utama salak yang rutin ekspor. Dalam rangka mewujudkan program GraTiEks, Kementan mengalokasikan program pengembangan kawasan difokuskan untuk meningkatkan produksi dan mutu salak melalui kegiatan intensifikasi untuk peremajaan tanaman salak yang telah berumur tua dan kurang produktif.
"Kita sudah siapkan teknologi untuk peremajaan tanaman salak di Sleman. Dengan demikian diharapkan ekspor salak Sleman tahun depan meningkat lagi seiring perawatan kebun yang dilakukan secara intensif," terang Anton.
Baca juga : Asosiasi Obat Hewan Dukung Program Gratieks Mentan
Selain itu, Kementan juga memfasilitasi kegiatan registrasi kebun salak yang telah menerapkan GAP. Registrasi GAP saat ini telah menjadi persyaratan negara tujuan ekspor khususnya China. "Untuk mendukung peningkatan ekspor salak, kami tidak mau setengah-setengah, mulai dari on farm hingga off farm kami fasilitasi dan dampingi bersama-sama dengan PPL dan Dinas Pertanian setempat. Semua pihak mendukung, petani pun semangat untuk maju. Saya optimis, salak Sleman akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk mencapai target Gratieks tersebut," tegas Anton. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya