Dark/Light Mode

Muterin 5 Kota Besar, Telkom Gelar Indigo Game Startup

Kamis, 6 Februari 2020 01:19 WIB
Muterin 5 Kota Besar, Telkom Gelar Indigo Game Startup

RM.id  Rakyat Merdeka - Telkom Group terus mengembangkan ekosistem digital di Indonesia, khususnya ekosistem game. Kali ini, operator merah putih milik negara ini kembali menyelenggarakan program Indigo Game Startup Incubation jilid dua. 

Pendaftaran batch 2 program tersebut, telah dibuka sejak 31 Januari 2020, bersamaan dengan event Global Game Jam 2020 yang diadakan serentak di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Program Indigo Game Startup Incubation akan mengadakan roadshow ke lima kota besar di Indonesia, mulai minggu kedua Februari 2020, yakni di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
 
Direktur Digital Business Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, Indigo Game Startup Incubation merupakan program inkubasi pertama untuk game startup di Indonesia. 

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Telkom dengan PT Agate International yang berada dalam naungan Indigo Creative Nation. 

Baca juga : Rombak Pelabuhan Ibu Kota Baru, Pelindo lV Guyur Investasi 38 M

Program ini telah berjalan sejak September 2019, dan sudah berhasil menaikkan 10 game startup per Desember 2019.
 
“Program Indigo Game Startup Incubation merupakan salah satu langkah awal Telkom dalam memajukan industri game di Indonesia. Game will be the future of digital business. Let’s growing it and be serious at it,” ujar Faizal.
 
Berdasarkan laporan Newzoo, perusahaan penyedia data analitik industri game dan esports, bahwa besar pasar game di Indonesia sudah tumbuh menjadi sekitar 879,7 juta dolar AS pada 2017 lalu. 

Bahkan, pada The Global Mobile Game Confederation (GMGC) SEA Mobile Report 2017 disebutkan bahwa terjadi kenaikan besaran pasar yang signifikan dari tahun 2013 hingga 2017, yaitu sebesar 37,3% per tahun. 

Namun, walaupun pertumbuhan pasar besar, menurut data Asosiasi Game Indonesia (AGI), dari seluruh game yang dijual di Indonesia, hanya 8% pendapatan yang masuk ke perusahaan yang ada di Indonesia. 

Itupun dari game yang dijual, hanya sekitar 0,4% yang merupakan produk hasil dalam negeri.
 
Faizal menyatakan, bahwa pada Indigo Game Startup Incubation batch 1, sejumlah game developer startup yang berpartisipasi menyatakan bahwa mereka sebelumnya kesulitan dalam mendapatkan dana pengembangan game. 

Baca juga : Menperin Sebut Kita Sulit Lepas Dari Impor Garam

Kebanyakan startup tersebut, hanya bisa bekerja memakai fasilitas seadanya di rumah mereka, atau bahkan di café untuk mendapatkan internet yang cukup cepat. 

Selain itu, kurangnya pengetahuan mereka tentang industri game serta kurangnya kemampuan dalam meraih target pasar yang dituju, menjadi kendala yang menyebabkan game yang dihasilkan tidak dapat bertahan lama di industri.
 
Untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh para game developer startup di Indonesia, diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung semua penyelesaian masalah tersebut. 

Wadah yang dimaksud ini adalah program Indigo Game Startup Incubation. Program ini bertujuan membantu para game studio/game developer startup di Indonesia agar mereka dapat membuat game terbaik serta menjadi developer yang dapat bertahan dan menguasai pasar industri game di negeri sendiri. 

Hal ini sesuai dengan harapan yang disampaikan oleh Arief Widhiyasa, CEO PT Agate International. 

Baca juga : Mantap, Pelindo III Gelar Mudik Nataru Gratis

“Sudah saatnya Indonesia menjadi produsen dalam menghasilkan produk hasil sendiri ke dalam industri game di Indonesia. Artinya  tidak hanya menjadi konsumen yang menikmati produk dari luar,” tegasnya
 
Program ini memberikan berbagai keuntungan bagi para game developer startup yang terpilih, seperti memperoleh dana pengembangan, panduan dari mentor yang berpengalaman dan ruang kerja bersama yang memudahkan untuk pengembangan game-nya agar tetap produktif. 

Selain itu, para kandidat terpilih juga memiliki kesempatan untuk menguji game-nya ke target pasar yang dituju, serta memvalidasi retensi dan monetisasi game-nya. Di akhir program, para kandidat terpilih akan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kebolehan game-nya melalui presentasi kepada para mitra di dalam industri game yang disediakan agar game-nya dapat di-publish.
 
Program ini kembali diadakan di Februari 2020, dengan timeline satu bulan pertama untuk periode bootcamp dan tiga bulan berikutnya untuk periode inkubasi para kandidat yang terpilih. 

Selama periode pertama, para kandidat yang telah mendaftar akan diberikan kesempatan untuk membuat sebuah ide game baru, atau menyempurnakan game yang telah dimiliki. Kandidat diperbolehkan untuk mengikuti online course DILo Game Academy yang bisa diakses melalui https://academy.dilo.id/. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.