Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Imbas Wabah Covid-19, Pemerimaan Devisa Pariwisata Bisa Anjlok 50 Persen
Kamis, 16 April 2020 14:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wabah Covid-19 bikin sektor pariwiasata anjlok. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memperkirakan, penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun ini berkurang hingga separuhnya dari 2019 yang sebesar 20 miliar dolar AS.
“Kurang lebih tahun lalu sekitar 20 miliar dolar AS. Mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa. Tergantung berhentinya situasi dampak Covid-19 ini,” kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/4) seperti dikutip antaranews.com.
Baca juga : Selama Pandemi Covid-19, PSSI Kirim Laporan Kegiatan ke AFC
Proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah memulai pulih dari situasi pandemi Covid-19.
Merosotnya penerimaan devisa itu juga karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan turun. Wishnutama memperkirakan, tahun ini jumlah wisatawan hanya sekitar 5 juta orang anjlok dibanding 2019 yang sebesar 16 juta wisatawan. “Jadi dari tahun lalu 16 juta wisatawan, mungkin tahun ini 5 juta wisatawan,” ujarnya.
Baca juga : Menkeu Prediksi Pemulihan Ekonomi Pada Kuartal Akhir 2020, Akselerasinya Tahun 2021
Dia mengatakan, setelah Juni 2020, pemulihan pariwisata akan berjalan secara bertahap dan pada 2021 akan mulai terakselerasi. Dengan tekanan dari situasi pandemi ini, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif telah mempelajari banyak langkah agar industri ini bisa lebih berkelanjutan di kemudian hari.
“Yang penting kita bisa melalui ini dengan baik. Saya justru meyakini, karena kita mengalami proses luar biasa, justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya