Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Teken CMA, 3 Bank BUMN Syariah Sepakat Merger

Selasa, 13 Oktober 2020 21:05 WIB
Ketua Tim Project Management Office (PMO) dan juga Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Hery Gunardi (tengah) bersama dengan Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia  Sis Apik Wijayanto (kedua kiri), Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Ngatari (kanan) dan Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander  (kiri) dalam virtual press conference penandatanganan Conditional Merger Agreement pada (13/10). (Foto: Istimewa)
Ketua Tim Project Management Office (PMO) dan juga Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Hery Gunardi (tengah) bersama dengan Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia Sis Apik Wijayanto (kedua kiri), Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Ngatari (kanan) dan Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander (kiri) dalam virtual press conference penandatanganan Conditional Merger Agreement pada (13/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan proses merger bank BUMN syariah berjalan terus. Ketiga induk bank bank Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA), terkait dengan rencana penggabungan bank umum syariah, Selasa (13/10).

Langkah ini menjadi awal dalam proses merger syariah yang akan secara resmi dilakukan pada Februari 2021 mendatang.

Baca juga : Bos OJK Dukung Merger Bank BUMN Syariah

Ketua Project Management Office (PMO) Merger Bank Syariah Hery Gunardi mengatakan, proses CMA hari ini ibarat menjadi pintu awal menuju proses yang panjang menuju merger. “Sebut saja ini stepping stone. Karena memang panjang prosesnya, kami mempersiapkan ini sejak Maret 2020, hingga nanti Februari tahun depan secara resmi proses merger terjadi,” jelasnya dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (13/10).

Ia menjelaskan proses merger akan melibatkan tiga anak usaha bank syariah milik Himbara, PT Bank BRI syariah Tbk sebagai survivor, PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) dan PT BNI Syariah.

Baca juga : Tabungan Mabrur Mandiri Syariah Catat 2 Ribu Lebih Rekening

Penandatangan CMA ini dilakukan pada Senin (12/10) malam, yang dilanjutkan dengan penyampaian keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (13/10) pagi.

Hery melanjutkan, di tahap CMA ini masih sangat awal, sehingga belum ada keputusan atau skema seperti apa yang akan dilakukan.

Baca juga : Pasca IPO, Kinerja BRI Syariah Catat Pertumbuhan

Ia menjanjikan, pada 20-21 Oktober mendatang, akan ada pengumuman lebih lanjut langkah apa yang dilakukan dalam merger ini. “Kami perusahaan induk sebagai perusahaan terbuka (Tbk), tidak boleh mendahului menyampaikan informasi material apa saja sebelum step-step tersebut dilalui. Nanti pengumuman merger plan akan lebih lanjut,” ucap Hery yang juga menjabat Wakil Direktur Bank Mandiri ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.