Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Imbas Covid-19, Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Terancam Molor

Senin, 19 Oktober 2020 06:37 WIB
Pekerjaan konstruksi MRT Fase 2
Pekerjaan konstruksi MRT Fase 2

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekerjaan proyek pembangunan Moda Raya Terpadu Jakarta (MRT) Jakarta fase 2 terancam molor. Salah satu penyebabnya, karena pandemi Covid-19.

"Terdapat kendala atas pengadaan paket kontrak CP202, CP205, dan CP206. Salah satu penyebabnya karena pandemi sehingga menyebabkan risiko tinggi terhadap keseluruhan proyek MRT Jakarta Fase 2,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar, Minggu (18/10).

William mengatakan, ditemukannya kendala untuk CP 202 pembangunan Stasiun Harmoni-Mangga Besar mengakibatkan proyek strategis nasional itu molor hingga pertengahan 2027.

Kendala CP 202 adalah para peserta lelang (kontraktor) pengerjaan proyek meminta waktu penyelesaian proyek yang lebih panjang. Karena selain Covid-19, dalam evaluasi ditemukan juga risiko yang tinggi dalam konstruksi di lapangan.

Baca juga : Hari Minggu, Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Datang Aja Ke 2 Lokasi Ini

Selanjutnya, kendala kedua ditemukan untuk proyek CP 205 terkait perkeretapian dan rel. 

Para peserta lelang meminta perpanjangan waktu karena adanya isu kebijakan penggunaan produk komunikasi tertentu yang tidak bisa disediakan Kontraktor Jepang.

Dan kendala terbaru yang ditemukan adalah peserta lelang melihat adanya risiko interfacing (tumpang tindih) antar pekerjaan paket sipil dan paket sistem perkeretaapian.

Meski demikian PT MRT Jakarta memutuskan tanggal pemasukan penawaran CP205 di tanggal 26 Oktober 2020 dan telah meminta konfirmasi kesediaan para peserta lelang untuk memasukkan penawaran pada tanggal tersebut.

Baca juga : Produksi Vaksin Covid-19, CEPI Percayakan Bio Farma

Sebagian peserta lelang telah memberikan konfirmasinya pada hari ini untuk mengupayakan yang terbaik guna memasukkan penawaran pada 26 Oktober 2020.

“Kami meminta komitmen peserta Lelang untuk dapat memasukkan penawaran pada batas waktu yang telah ditentukan tersebut,” ujar William.

Kendala terakhir untuk CP 206 adalah meski sudah seringkali dipromosikan kepada kontraktor-kontraktor Jepang untuk pengadaan kereta di MRT Jakarta fase 2  namun tidak ada ketertarikan dari para kontraktor Jepang terlibat dalam proyek CP206.

"Karena pembangunan MRT Fase 2 dibiayai oleh JICA ODA Loan dengan skema Special Terms for Economic Partnership (Tied Loan) sehingga sangat terikat dengan kriteria Kontraktor Utama harus berasal dari Jepang. Ternyata Kontraktor Jepang juga tidak siap untuk mengambil risiko pembangunan di area Fase 2,”ujarnya.

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Datang Aja Ke 2 Lokasi Ini

Pemerintah Jepang pun diharapkan melalui JICA dapat mendorong para kontraktor-kontraktor untuk sektor rolling stok terlibat dalam pembangunan MRT fase 2.

"Opsi pengadaan melibatkan kontraktor internasional lainnya dari luar Jepang kiranya dapat dibuka dan disetujui bersama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang," kata William.

Untuk diketahui, saat ini pembangunan MRT Jakarta fase 2 sudah mulai dikerjakan lewat CP201 untuk pengadaan Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang sudah rampung sebanyak 8,3 persen. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.