Poles Dulu Kinerja BUMN Sampe Kinclong, Baru IPO

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin menyebut jika total sales aset sebesar 165 miliar dolar AS atau setara Rp 2.400 triliun dengan rata-rata price to sale ratio (PSR) mencapai 3 sampai 4 kali, maka valuasi BUMN menjadi 480 miliar dolar AS (setara Rp 7.046 triliun) ketika melantai di bursa efek.

“Sering kita membandingkan BUMN dengan Temasek atau Khazanah. Nilai 480 miliar dolar AS itu setara atau lebih besar dari Khazanah,” imbuh Budi.

Baca juga : Kepada Papua, Pemerintah Itu Benar-benar Sayang Banget Lho

Adanya valuasi sebesar itu, disebutkan Budi, perusahaan pelat merah bisa setara dengan Abu Dhabi Investment Authority, yang merupakan pengelola dana investasi negara yakni Sovereign Wealth Fund (SWF).

Bila kinerja perusahaan BUMN lebih baik, maka valuasinya bisa mencapai 600 miliar dolar AS (senilai Rp 8.808 triliun).

Baca juga : Ini Langkah Perbaikan yang Dilakukan Pertamina Agar Kinerja Keuangan Kinclong

“Dengan kondisi BUMN seperti sekarang, saya tidak bilang kondisinya ini bagus. Tapi kalau teoritis kami dorong IPO BUMN yang ada, pemerintah akan memiliki satu institusi SWF yang lebih besar dari Temasek,” tukasnya.

Sebagai informasi, Temasek adalah holding company BUMN milik pemerintah Singapura. Sedangkan Khazanah, holding company BUMN milik pemerintah Malaysia. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.