Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Langkah Perbaikan yang Dilakukan Pertamina Agar Kinerja Keuangan Kinclong

Rabu, 9 September 2020 09:44 WIB
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini (Foto: Istimewa)
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) memastikan telah melakukan berbagai perbaikan manajemen dan strategi bisnis agar kerugian yang didera pada semester I-2020 bisa dikompensasi dengan keuntungan usaha. Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan, kerugian perusahaan murni karena kinerja bisnis terganggu akibat pandemi Covid-19. Pertamina telah melakukan langkah-langkah strategis. Hasilnya, pada awal semester II-2020 kinerja Pertamina sudah menunjukkan hasil positif.

“Beberapa langkah strategis terus dilakukan. Sejak Maret, kami sudah efisiensi capex (capital expenditure) dan opex (operational expenditure). Kami sudah melakukan pemotongan yang membuat kita survive,” ujar Emma, Rabu (9/9).

Emma menyebutkan, ada sembilan kebijakan agar Pertamina tidak semakin merugi. Pertama, memotong capex dan opex setara dengan 4,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 70 triliun. Rinciannya, opex 30 persen atau setara dengan 3 miliar dolar AS dan efisiensi capex sebesar 23 persen atau senilai 1,7 miliar dolar AS.

Baca juga : Hari Pelanggan Nasional, Komut dan Dirut Pertamina Sapa Pelanggan Pertashop Sampai Pelosok

Kedua, menjaga produksi minyak dan gas untuk menekan impor. Ketiga, optimalisasi program Pertamina loyalty dan diskon untuk meningkatkan pendapatan. Keempat, Renegosiasi kontrak dengan mata uang asing untuk dibayar dengan rupiah.

Kelima, efisiensi konsumsi energi dengan mengganti penggunaan refinery fuel dengan natural gas/PLN. “Keenam, menurunkan integrated port time untuk menurunkan beban pokok penjualan. Ketujuh, transformasi digital untuk SPBU dan centeralised procurement,” ujar Emma. 

Kedelapan, inventory build up dengan manajemen time to buy pada saat harga minyak rendah. Kesembilan, Pertamina melakukan mitigasi risiko selisih kurs dan meningkatkan kinerja cash flow.

Baca juga : Soal Paham Radikal, Dirjen Bimas: Yang Dijelaskan Menag Itu Hanya Ilustrasi

Pada periode Februari hingga Mei 2020, memang menjadi masa-masa terberat Pertamina dengan volume demand yang menurun tajam akibat pandemi Covid-19. Bahkan, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penurunan demand di kota-kota besar mencapai lebih dari 50 persen.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman sebelumnya menyampaikan, memasuki semester II-2020, kinerja operasional secara keseluruhan menunjukkan tren positif. Pada Juli 2020, Pertamina mencatat volume penjualan seluruh produk sebesar 6,9 juta kiloliter (KL) atau meningkat 5 persen dibandingkan Juni 2020 yang 6,6 juta KL. 

Adapun dari sisi nilai penjualan, pada Juli berada di kisaran 3,2 miliar dolar AS atau terjadi kenaikan sebesar 9 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,9 miliar dolar AS. Seiring pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru dan pergerakan perekonomian nasional, tren penjualan Pertamina pun mulai merangkak naik. Dengan memperhatikan tren positif yang ada, Pertamina optimistis kinerja akan terus membaik sampai akhir 2020. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.