Sepanjang Tahun 2020, Adira Insurance Catat Premi Rp 1,94 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan bagi industri asuransi. Di 2020, tercatat perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 trilliun atau lebih rendah 6,1 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Chief Marketing Officer PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) Hassan Karim mengatakan dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis.

Baca juga : Tutup Kuartal IV 2020, Realisasi PEN Cuma Capai 83,4 persen

Namun begitu, Adira Insurance tetap berhasil membukukan premi sama dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,94 triliun untuk produk asuransi konvensional.

Perusahaan juga berhasil membukukan premi bruto kuartal III-2020 senilai Rp 1,50 triliun atau naik sebesar 2,3 persen (yoy) dari kuartal III-2019 senilai Rp 1,47 triliun. “Kami optimis pencapaian di 2021 akan lebih baik dibandingkan 2020," ujarnya dalam keterangan, Jumat (8/1).

Baca juga : Mandiri Salurkan Bansos Kemensos Rp 18,6 Triliun

Hal ini didukung oleh optimisme terhadap akhir pandemi dan perekonomian yang akan kembali bertumbuh pasca pandemi. Setelah Covid-19, pihaknya yakin pelanggan akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan.

"Kami akan fokus untuk memperkuat data pelanggan, memberikan proposisi yang lebih baik, menggabungkan digital dan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.