Dark/Light Mode

Tutup Kuartal IV 2020, Realisasi PEN Cuma Capai 83,4 persen

Kamis, 7 Januari 2021 07:40 WIB
Staf Ahli Menkeu Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha
Staf Ahli Menkeu Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir tahun 2020, Pemerintah mencatat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) cuma capai Rp 579,8 triliun, atau 83,4 persen dari seluruh alokasi anggaran sebesar Rp 695,2 triliun.

"Atas koordinasi yang baik pada kuartal IV 2020 mampu mendorong realisasi maksimal penyerapan anggaran PEN," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (6/1).

Ia merinci, jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, Satgas PEN telah mencairkan Rp 346,8 triliun, atau 97,7 persen dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi.

"Realisasi itu diharapkan dapat menjadi daya sentrum bagi pertumbuhan nasional menutup akhir tahun 2020 sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," ujar Kunta yang juga merupakan Satgas PEN.

Baca juga : Selama Pandemi, Transaksi Bukalapak Naik 130 Persen

Ia menerangkan, bahwa program untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  bertujuan untuk meringankan kondisi ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan geliat UMKM di tengah pandemi Covid -19 menyerap anggaran Rp 112,44 triliun, atau 96,7 persen dari pagu.

Dijelaskan pula bahwa sektor pembiayaan korporasi yang ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi Covid-19 untuk mengatasi persoalan manajemen arus kas, restrukturisasi, konsolidasi utang, serta menyediakan modal kerja, berhasil merealisasikan 100 persen seluruh pagu anggaran sebesar Rp 60,73 triliun.

Sementara itu, sektor perlindungan sosial mencatat realisasi sebesar Rp 220,39 triliun, dan dukungan sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp 66,59 triliun

Ia mengatakan, bahwa realisasi anggaran yang positif dari klaster ekonomi itu memberikan kontribusi besar secara kumulatif bagi realisasi seluruh klaster program penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) yang juga meliputi sektor kesehatan dan intensif usaha.

Baca juga : Per 31 Desember 2020, Realisasi Pajak di DKI Capai Rp 31,9 Triliun

Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp 63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya merealisasikan anggaran Rp 56,12 triliun, yakni 46,51 persen dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun.

Jika dirinci, kata Kunta, sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik. Program subsidi bunga, misalnya, mampu terealisasi sebesar Rp 12,83 triliun, kemudian program penempatan dana menyerap Rp 66,75 triliun, program penjaminan kredit UMKM dapat merealisasikan Rp 2,50 triliun, dan program PPh Final UMKM merealisasikan Rp 670 miliar.

Selanjutnya, program pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp 1,29 triliun. Begitu pula, program Bantuan presiden Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp 28,80 triliun.

Sementara sektor pembiayaan korporasi, juga berhasil menjalankan empat programnya, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp 24,07 triliun, Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp 19,65 triliun, Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp 2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp 15 triliun, mampu terealisasi 100 persen.

Baca juga : Kemenkop UKM : Realisasi Banpres Produktif Capai 100 Persen

"Kami harapa beberapa program ini akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," harap Kunta.[FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.