Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
BPOM Akan Labeli Semua Kemasan Mamin, Termasuk Galon Sekali Pakai
Jumat, 17 September 2021 14:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Selain menyasar galon guna ulang berbahan polycarbonate (PC), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mewajibkan galon sekali pakai berbahan polietilen tereftalat (PET) dengan label peringatan kandungan zat berbahaya. Hal ini disampaikan pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin, yang ikut hadir dalam rapat BPOM pada Senin (13/90.
“Saya dapat klarifikasi dari BPOM, semua kemasan makanan dan minuman (mamin) juga akan diatur. Semua material yang kontak dengan makanan dan minuman akan dibuat catatan sehingga semuanya aman untuk masyarakat. Jadi, semua kemasan makanan dan minuman akan diatur seluruhnya, termasuk galon sekali pakai,” jelas Zainal, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (17/9).
Zainal mengaku tidak setuju jika kebijakan diskriminatif, yang hanya melabeli satu jenis kemasan mamin saja. Sebab, pada dasarnya semua jenis kemasan, terbuat dari bahan apa pun, memiliki potensi bahaya. Makanya, harus diatur batas maksimalnya.
Menurut Zainal, BPOM mewacanakan pelabelan semua kemasan mamin yang beredar di pasaran, termasuk galon PET sekali pakai. Produsen galon PET harus mencantumkan keterangan lolos batas uji unsur pembuat polimernya, etilen glikol. BPOM ingin semua mamin yang dikonsumsi masyarakat aman dan menyehatkan.
Zainal menjelaskan, semua unsur pembentuk bahan kemasan mamin memiliki risiko bahaya bagi kesehatan manusia. Dia mencontohkan, kemasan PET yang mengandung etilen glikol, PVC yang mengandung PCM, bahkan kertas ada juga yang mengandung unsur berbahayanya. “Makanya, nanti akan diamankan semua sehingga masyarakat terbebas dari hal-hal yang berbahaya,” tuturnya.
Zainal menambahkan, untuk plastik, sebenarnya yang berbahaya bukan plastiknya. Melainkan bahan lain yang bukan plastik yang ada di dalam plastik. “Itu kan sebenarnya bahan baku. Cuma tidak 100 persen bahan bakunya terproses. Jadi, ada yang tersisa. Nah, yang tersisa itu dibatasi jumlahnya supaya masih aman,” terangnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya