Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadikan Pandemi Sebagai Momentum Introspeksi Diri

Senin, 16 Agustus 2021 19:27 WIB
Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist)
Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo hadir sebagai pembicara dalam Podcast yang bertema "Harmoni Kebangsaan Dalam Kebhinnekaan" (16/8).

Dalam Podcast yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri ini, Benny menjelaskan bahwa Kebhinnekaan bangsa Indonesia sudah ada sejak dulu.

"Kebhinnekaan dan kebangsaan sudah terjadi sejak dulu karena sudah menjadi cari berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi masyarakat Indonesia. Kita harus harus sadari bahwa kita terdiri dari ribuan etis dan budaya bisa hidup damai," Jelasnya.

Baca juga : Di Masa Pandemi, Sreeya Indonesia Tetap Catat Pertumbuhan Positif

Lanjutnya, Benny menambahkan bahwa persoalan bangsa saat ini adalah bagaimana caranya supaya sila kelima yaitu keadilan sosial bisa terwujud.

"Persoalan kita Sekarang ada bagaimana mewujudkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika ingin sejahtera dan makmur harus diwujudkan sila kelima ini," pungkas Benny.

Pandemi saat ini harusnya menjadi momentum untuk introspeksi dan berbenah diri. Penduduk Indonesia, termasuk pemerintah, harus mempercayai bahwa kemandirian bangsa dapat dilaksanakan tanpa menggantungkan diri berlebih kepada pihak-pihak di luar Indonesia. 

Baca juga : Dikukuhkan Menpora, Atlet Paralimpiade Siap Mengharumkan Indonesia Di Tokyo

"Pandemi saat ini seharusnya menjadi momentum kita untuk introspeksi dan membenahi tata kelola baik birokrasi dan ekonomi untuk mengembalikan lagi kemandirian pangan, ekonomi, dan kesehatan. Kita mampu," tegasnya.

Budayawan yang akrab disapa Romo Benny ini juga menjelaskan bahwa ruang-ruang interaksi dan perjumpaan diperlukan, untuk membangun kembali budaya musyawarah mufakat, dan ruang publik harus diisi dengan hal positif dalam pembangunan persatuan bangsa Indonesia, contohnya adalah permainan tradisional dibangun dan dilestarikan kembali.

Turut hadir sebagai pembicara Sekretaris Umum Pimpinan Pusat MuhammadiyahMuhammadiyah, Abdul Mu'ti. Senada dengan apa yang disampaikan Romo Benny, dirinya juga menjelaskan bahwa kebhinekaan dapat membuat Indonesia bertahan tanpa meninggalkan identitas sebagai bangsa yang memiliki budaya yang tersebar. Kita bisa menjadi negara yang bersatu dan berdaulat karena perbedaan yang ada tidak dinegasikan.

Baca juga : Lestarikan Budaya Di Era Pandemi, Pekerja Seni Bisa Manfaatkan Teknologi Digital

"Sekarang ini bagaimana kita meneguhkan kembali bhinneka tunggal ika ini. Menurut saya Bhinneka Tunggal Ika itu berbeda-beda agar kita satu atau justru persatuan itu adalah perbedaan.Kita bisa menjadi negara yang bersatu dan berdaulat karena perbedaan yang ada tidak dinegasikan," jelasnya.

Abdul menambahkan bahwa masyarakat harus kembali menumbuhkan kesadaran kesejarah.

" Indonesia butuh membangun kembali kesadaran sejarah bahwa Indonesia terbentuk karena kesadaran pendiri bangsa, serta mengakui dan merawat, serta memperkuat keragaman yang ada dalam bentuk yang konstruktif," ujarnya. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.