Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keren, Kampung Blekok Situbondo Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata 2021

Jumat, 17 September 2021 23:16 WIB
Menparekraf, Sandiaga Uno
Menparekraf, Sandiaga Uno

RM.id  Rakyat Merdeka - Desa Wisata Kampung Blekok di Situbondo, Jawa Timur, terpilih sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengharapkan, ajang ADWI 2021 memberikan semangat untuk desa wisata tersebut, agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas menjadi desa wisata yang unggul dan berdaya saing.

“Saya senang karena Desa Wisata Kampung Blekok ini memiliki konservasi hutan mangrove. Jadi, semakin banyak hutan mangrove di daerah Situbondo, jumlah oksigen juga akan semakin meningkat, dan kawasan ini dapat menjadi rumah bagi burung-burung yang kehilangan habitatnya,” ujar Menparekraf dikutip Jumat (17/9).

Baca juga : Keren, Kita Nggak Masuk Zona Merah Peta Dunia Lagi

Sandi menyebut, konsep ekowisata yang diusung oleh Kampung Blekok menjadi salah satu daya tarik yang sangat sesuai dengan konsep pariwisata ke depan karena menekankan kualitas dan keberlanjutan lingkungan.

Kampung Blekok memiliki lokasi konservasi hutan mangrove dengan luas wilayah 29,6 hektare yang dihuni oleh berbagai jenis tanaman mangrove dan menjadi habitat bagi ribuan burung. 

Selain itu, daya tarik desa ini adalah pemandangan pegunungan dan dan laut. Sedangkan masyarakat setempat juga dikatakan membuat berbagai olahan kuliner dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan dasarnya. Seperti makanan khas dari daun-daun mangrove dan kue dari tepung biji mangrove.

Baca juga : Kemenhub Batasi Pintu Masuk Internasional, Berikut Aturan Lengkapnya

Selanjutnya, dijelaskannya bahwa di Kampung Blekok, sampah yang masih layak dimanfaatkan sebagai hiasan dan alat musik.Teruntuk fesyen, yaitu odheng atau penutup kepala khas Situbondo yang biasa digunakan laki-laki untuk menghadiri acara resmi. 

Kalangan difabel juga turut membuat karya berupa kain baik khas Situbondo dengan corak kerang dan biota laut.

Desa ini dikenal pula sebagai pusat kerajinan kayu dan kerang yang cukup besar. Biasanya, produk kreatif tersebut dikirim ke Bali, Lombok, Malang, dan beberapa tempat wisata lainnya.

Baca juga : DKI Ranking 3 Kasus Baru, Bali Masuk 2 Besar Kematian Harian

Sebelum pandemi, pendapatan para pengrajin berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per hari. Adapun pasca pandemi, pendapatan mereka berkurang menjadi Rp 20.000 - Rp 25.000 per hari.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf juga memberikan kuis berhadiah laptop kepada salah satu anak sanggar tari sebagai rangka mendukung pendidikan daring.

“Ini merupakan bentuk keberpihakan kita dalam memajukkan ilmu pengetahuan anak anak di Kampung Blekok yang saat ini belum bisa melakukan pertemuan tatap muka,” kata Sandi/ [UMM] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.