Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

ADB Tambah Pembiayaan Iklim 2019-2030 Jadi Rp 1.422,1 T

Rabu, 13 Oktober 2021 20:46 WIB
Presiden ADB Masatsugu Asakawa. (Foto: Ist)
Presiden ADB Masatsugu Asakawa. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Development Bank (ADB) mengumumkan bakal meningkatkan penyediaan pembiayaan iklim senilai 100 miliar dolar AS atau setara Rp 1.422,1 triliun bagi negara-negara berkembang anggotanya antara 2019 dan 2030.

“Menang atau kalahnya peperangan melawan perubahan iklim akan ditentukan oleh kawasan Asia dan Pasifik,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam siaran resminya, Rabu (13/10).

Asakawa menegaskan, krisis iklim makin memburuk tiap hari, sehingga makin banyak permintaan agar pembiayaan iklim dapat ditingkatkan. Untuk menjawab permintaan ini, pihaknya berkomitmen dengan meningkatkan ambisinya dalam penyediaan pembiayaan.

Baca juga : Neraca Pembayaran RI Triwulan II Turun Rp 5,7 T

"Total menjadi 100 miliar dolar AS dalam pembiayaan iklim kumulatif yang berasal dari sumber daya kami sendiri sampai dengan 2030,” imbuhnya.

Pada 2018, ADB telah berkomitmen untuk memastikan paling tidak 75 persen dari operasinya mendukung tindakan iklim, dan sumber dayanya sendiri, yang dialokasikan untuk pembiayaan iklim mencapai setidaknya 80 miliar dolar AS (Rp 1.137,6 triliun secara kumulatif sampai dengan 2030. Pengumuman hari ini meningkatkan ambisi pembiayaan tersebut.

"ADB memperkirakan pembiayaan iklim dari sumber dayanya sendiri selama 2019–2021 secara kumulatif akan mencapai sekitar 17 miliar dolar AS (Rp 241,7 triliun)," rinci Asakawa.

Baca juga : Per 13 Agustus, LPDB KUMKM Salurkan Pembiayaan Rp 1 T

Peningkatan ambisi pembiayaan iklim ini merupakan elemen penting dalam upaya ADB untuk mendukung negara-negara berkembang anggotanya. Di tengah tantangan yang saling berkaitan berupa pandemi Covid-19) dan krisis iklim, banyak negara berkembang anggota ADB yang mengambil langkah tegas guna mendorong pemulihan yang hijau, tangguh, dan inklusif.

Asakawa mengatakan, tambahan nilai 20 miliar dolar AS ini akan mendukung agenda iklim di lima bidang utama. Yaitu, pertama, berbagai langkah baru untuk mitigasi iklim, termasuk penyimpanan energi, efisiensi energi, dan transportasi rendah karbon.

"ADB memperkirakan pembiayaannya untuk mitigasi iklim secara kumulatif akan mencapai 66 miliar dolar AS," katanya.

Baca juga : LPEI Klaim Telah Kucurin Pembiayaan UMKM Rp 14,5 triliun

Kedua, peningkatan skala bagi proyek-proyek adaptasi yang transformatif. Berbagai proyek di sektor yang sensitif terhadap iklim, seperti perkotaan, pertanian, dan air, akan dirancang dengan tujuan utama adaptasi iklim yang efektif dan peningkatan ketangguhan.

"ADB memperkirakan pembiayaan adaptasi secara kumulatif akan mencapai 34 miliar dolar AS," sambung Asakawa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.