Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Per 13 Agustus, LPDB KUMKM Salurkan Pembiayaan Rp 1 T

Rabu, 18 Agustus 2021 19:05 WIB
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo. (Foto: ist)
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di hari jadinya ke-15, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) berkomitmen mendorong koperasi dan UMKM untuk naik kelas dan berkontribusi aktif bagi ekonomi nasional.

Sepanjang 2020 lalu, di masa sulit akibat dampak dari pandemi Covid-19, LPDB mencapai target penyaluran dana bergulir sebesar Rp 2,06 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,85 triliun. 

Di tahun yang sama, LPDB KUMKM juga telah merealisasikan 100 persen program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau sebesar Rp 1 triliun yang disalurkan kepada 63 koperasi dan 101.011 UMKM.

Per 13 Agustus 2021, Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo menyebut, pihaknya telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun, yang disalurkan kepada 119 mitra LPDB KUMKM di Indonesia. Dengan rincian, untuk pola pinjaman konvensional telah tersalur sebesar Rp 506 miliar yang disalurkan kepada 75 mitra. Sedangkan untuk pola pembiayaan syariah telah tersalur sebesar Rp 498 miliar yang disalurkan kepada 44 mitra.

Baca juga : LPEI Klaim Telah Kucurin Pembiayaan UMKM Rp 14,5 triliun

"Tahun 2021 menjadi tahun yang penuh dengan tantangan, pada saat negara sedang menghadapi pandemi yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi, LPDB justru diminta untuk hadir menjadi salah satu buffer ekonomi kepada koperasi dengan tetap komitmen menyalurkan Rp 1,6 triliun dana bergulir," ucapnya dalam acara puncak HUT Ke-15 LPDB-KUMKM bertajuk 15 Tahun Merajut Sinergi, Menumbuhkan Ekonomi secara virtual, Rabu (18/8).

Supomo membeberkan, lima strategi dalam memaksimalkan upaya LPDB mendukung koperasi dan UMKM. Yakni, pertama percepatan perluasan penyaluran melalui komunitas. Kedua, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period. 

Ketiga, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Keempat, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor. 

"Terakhir, optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multi player effect," kata Supomo.

Baca juga : Semester I, BNI Kantongi Laba Rp 5 T

LPDB juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Penegak Hukum seperti Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri. Kerja sama ini demi mengamankan uang negara, sehingga mampu meningkatkan pengelolaan dana bergulir.

Kerja sama ini juga bermaksud untuk mengawal penyaluran dana bergulir, juga memberikan pendampingan hukum kepada pelaku usaha koperasi terkait legalitas dan ketepatan memanfaatkan pinjaman/pembiayaan LPDB khususnya untuk program PEN.

Selain itu, program Kemitraan Inkubator juga tengah dilakukan LPDB sejak tahun 2020. Yang bertujuan mendorong peningkatan kewirausahaan hingga berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dimasa yang akan datang. 

Tahun ini, terpilih delapan Inkubator Wirausaha LPDB dari lima Provinsi di Indonesia. Harapannya, Inkubator Wirausaha ini mampu mendorong terwujudnya KUMKM naik kelas.

Baca juga : Jelang Libur 17 Agustus, Polda Jabar Sekat Wisatawan Yang Mau Ke Bandung

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, saat pandemi, dari sektor koperasi dan UMKM permasalahan yang menjadi tantangan terbesar adalah permodalan atau pembiayaan. Pemerintah terus menggulirkan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM yang mudah, murah, dan cepat agar koperasi dan UMKM bisa naik kelas. 

LPDB dinilainya mampu membantu koperasi melalui skema pinjaman atau pembiayaan sesuai dengan karakteristik. "Dan adanya relaksaksasi persyaratan dengan memberikan bunga yang murah, micro financing sistem, serta penyaluran yang cepat,” ujar Teten.

Saat ini, kata Teten, pihaknya bersama dengan Kementerian Keuangan sedang menyusun strategi atau peran baru yang lebih besar untuk LPDB. Ke depan diharapkan dengan peran yang lebih besar LPDB dapat memberikan pembiayaan yang cepat, murah, dan tepat sasaran.

Bagaimana menempatkan LPDB sebagai pembiayaan untuk agregator, yang dalam hal ini agregator adalah  koperasi. "LPDB membiayai agregator, membiayai offtaker pembiayaan dari perbankan bisa masuk ke sektor tier atau sektor pertanian, peternakan, perikanan yang saat ini relatif kecil,” imbuhnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.