SMA Pintar Lazuardi Hadir Dengan Konsep Blended Learning

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi pula yang mendorong percepatan transformasi pendidikan. Untuk itu SMA Pintar Lazuardi hadir dengan konsep Blended Learning. Konsep ini mengabungkan metode pembelajaran online dan tatap muka.

Kepala SMA Pintar Lazuardi, Sonya Sinyanyuri dalam keterangannya mengatakan, SMA Pintar Lazuardi hadir dengan konsep Blended Learning. Konsep ini mengabungkan metode pembelajaran online dan tatap muka. Pada saat pembelajaran online, para Siswa akan dibantu dengan LMS (Learning Management System) yang diberi nama Pintar (Pedagogycal Intelligence Architecture). 

Untuk kegiatan tatap muka akan diselenggarakan di sekolah home based, yaitu:  
-    SMA Lazuardi Global Compassionate School (GCS)-Depok,  
-    SMA Lazuardi Ideal GCS-Purwakarta,  
-    Sekolah Lazuardi Kamila GCS-Solo,  
-    Sekolah Lazuardi Haura GCS-Lampung,  
-    Sekolah Lazuardi Athaillah GCS-Makassar, 
-    SMA Hellomotion Tangerang Selatan 

Baca juga : Menteri Bintang Dukung Wadah Penanganan Kasus Berbasis Gender

"Prinsip pendidikan di SMA Pintar Lazuardi adalah:

- Pengembangan Karakter, melalui program Gen Z action dan penanaman nilai-nilai kepedulian (Compassionate Program).  

- Growth Mindset Approach (Pola Pikir Bertumbuh), proses belajar senantiasa mendorong anak-anak para untuk aktif bertanya, praktik langsung, dan berani mencoba dengan dukungan terus menerus dari para Guru agar proses berpikir dapat terus bertumbuh" ungkap Sonya. 

Baca juga : Kementan Dorong Petani Muda Dengan Sentuhan Smart Farming

Menurutnya, Siswa memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu belajar, materi yang ingin dipelajari terlebih dahulu, sehingga setiap Siswa memiliki perjalanan proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.     Mengutamakan interaksi  yang kuat antar Siswa dan Guru dengan community feedback system dan ruang diskusi yang terintegrasi dalam LMS.

- Berorientasi masa depan dengan memberikan layanan program pendampingan bimbingan karir dan personalized program.

- Membekali pengembangan keterampilan Abad 21, yang mencakup 7C : creativity, critical thinking, collaboration, communication, confidence, dan computational thinking. 

Baca juga : Gus AMI Imbau Pemerintah Jaga Stabiltas Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Direktur SMA Pintar Lazuardi, Setiyo Iswoyomenyampaikan bahwa proses belajar di SMA Pintar Lazuardi menggunakan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan sekolah masa depan untuk mendampingi putra-putri dalam menggapai cita-cita. Tentunya, tidak hanya sistem digitalisasi yang disiapkan, namun diperkuat juga dengan model pembelajaran berbasis proyek. 

"Model ini akan memfasilitasi anak-anak untuk peduli dengan masalah yang terjadi di sekitarnya, dianalisa dan ditemukan solusinya. Pak Is, demikian panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa ada perubahan paradigma yang luar biasa pada masa pandemi saat ini, yakni mengembalikan esensi pendidikan dari sekolah ke rumah. Sekolah berperan memberikan support system" ungkapnya. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.