Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus AMI Imbau Pemerintah Jaga Stabiltas Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Rabu, 28 April 2021 20:29 WIB
Wakil Ketua DPR Bidang Kesra Muhaimin Iskandar (Gus AMI). (Foto: Ist)
Wakil Ketua DPR Bidang Kesra Muhaimin Iskandar (Gus AMI). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap jelang Idul Fitri, kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok seolah menjadi menu wajib. Siklus tahunan ini pun tak pernah tertangani secara tuntas dan mendasar. Di era Pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat bawah menjadi yang paling terdampak, pemerintah diharapkan bekerja ekstra menjaga stabilitas harga agar masyarakat tidak semakin terbebani dengan kenaikan harga bahan pokok.

Wakil Ketua DPR Bidang Kesra Muhaimin Iskandar mengatakan, persoalan mendesak yang harus segera dilakukan pemerintah adalah mereposisi strategi tata kelola kebijakan pangan dalam konteks yang lebih luas. Tata kelola dimaksudkan untuk memastikan ketercukupan pasokan bahan makanan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : Jangan Sampai Salah Langkah, Dinamika Papua Dimonitor Dunia

"Selain itu juga memastikan jalur distribusi yang memadai dan terjangkau, sehingga bisa memangkas biaya logistik yang muaranya adalah keterjangkauan daya beli masyarakat. Soal ketersediaan pangan dan aksesibilitas bahan pangan ini adalah kunci," ungkap Muhaimin yang kini beken disapa Gus AMI, Rabu (28/4).

Gus AMI menyatakan, di setiap momen Idul Fitri, kenaikan harga seolah menjadi menu wajib. Negara harus hadir dengan memberdayakan sistem pasar serta mekanisme pemasaran yang efektif dan efisien, melalui kebijakan tata niaga.

Baca juga : Rerie Prihatin Praktik Loloskan Penumpang Dari Kewajiban Karantina

"Intervensi negara dalam hal distribusi pangan pokok masih relevan untuk melindungi konsumen dari melambungnya harga-harga yang kadang tak terkendali," imbuh Ketua Umum DPP PKB ini.

Gus AMI mengingatkan, buruknya tata kelola pangan inilah yang ditengarai menjadi sebab utama impor sejumlah kebutuhan bahan pangan dan melonjaknya harga karena dikendalikan segelintir pemain. Karena itu, menurut Gus AMI, ke depan harus ada tindakan cepat dan terobosan yang harus diambil pemerintah untuk melakukan reformasi tata kelola pangan secara keseluruhan.

Baca juga : PIA DPR RI Kembali Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Office Boy hingga Pamdal di Parlemen

Langkah nyata, komprehensif dan mendasar diperlukan untuk mengatasi karut marut persoalan pangan di Indonesia. "Saya imbau pemerintah harus segera melakukan listing terhadap seluruh perangkat perundang-undangan yang berkaitan dengan pangan dan kemudian dilihat bagaimana kerangka eksekusinya untuk selanjutnya dibuat roadmap yang jelas," tegas Gus AMI.

Dalam pandangan Gus AMI, salah satu penyebab tidak efektifnya berbagai instrumen kebijakan untuk menjaga fluktuasi harga bahan pangan adalah buruknya tata kelola kelembagaan pangan. Bagi Gus AMI, desain tata kelola kelembagaan ini mutlak diperlukan untuk menunjang kerangka dasar ketahanan pangan Indonesia. "Kelembagaan di sini adalah sebuah aturan main yang diikuti dan ditegakkan secara baik," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.