Lewat Kolaborasi, Sovlo Ubah Krisis Jadi Peluang Di Masa Pandemi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah usaha mengalami krisis akibat menurunnya penjualan. Meski ada yang bisa bertahan, tidak sedikit usaha yang harus gulung tikar karena pandemi. Salah satu cara untuk tetap bertahan di masa pandemi adalah dengan melakukan kolaborasi.

Inilah yang menjadi alasan Lotus Group, perusahaan pembuat souvenir lokal di Indonesia, mengembangkan diri dan membuat brand baru bernama SOVLO.

Baca juga : Airlangga Janji Tetap Setia Pada Jokowi

Tiga pendiri SOVLO, Lidya Valensia, Afra Viena, dan Djohan memutuskan untuk mengubah krisis yang hadir akibat pandemi Covid-19 menjadi peluang.

Kelahiran SOVLO di tengah situasi pandemi sebenarnya merupakan langkah survival perusahaan induknya, Lotus Group, yang biasanya menangani kebutuhan stylish souvenirs, umumnya untuk kebutuhan acara pernikahan, maupun corporate branding.

Baca juga : Gus Jazil Harap STQ Jadi Kekuatan Bangsa Hadapi Pandemi

Di awal pandemi Covid-19, Lotus Group mengalami penurunan omset cukup drastis. "Sementara di tengah krisis ini kami pikir justru kami sangat perlu tetap melindungi sekitar 40 orang penjahit dan 30 orang staf kantor yang bekerja buat kami," tutur Lidya Valensia, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (24/10). 

Ketika itulah, muncul ide melahirkan brand baru berupa produk fesyen siap beli untuk masyarakat umum. "Sekaligus memanfaatkan platform e-commerce yang tengah menjamur di tengah pandemi,” imbuh dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.