Kementan Dorong Jeneponto Tingkatkan Indeks Pertanaman

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) sektor pertanian Kabupaten Jeneponto dari 100 menjadi 300, atau satu kali tanam menjadi tiga kali tanam setahun. Bahkan, ke depannya didorong menjadi empat kali setahun (IP400). 

Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan pencanangan tanam perdana lahan sawah biasa untuk Peningkatan IP100 menjadi IP300 di Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Tulatea, Kabupaten Jeneponto, Minggu (15/5).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, peningkatan IP salah satunya disebabkan telah beroperasinya Bendungan Kalalloe di Kabupaten Jeneponto. Hingga saat ini sudah mengairi persawahan seluas 3.756 ha. 

Ke depannya, Jeneponto yang memiliki potensi alam sangat baik ini, diharapkan dapat menerapkan sistem pertanaman hingga IP400 atau empat kali tanam setahun. 

Baca juga : Kemenperin Dorong Industri Berkontribusi Turunkan Emisi Karbon

“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahhrul Yasin Limpo, kita sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan produksi, sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar dipenuhi. Bahkan surplusnya dapat diekspor," ujar Suwandi di Jakarta, Selasa (17/5).

Untuk diketahui, Bendungan Kalaloe merupakan anugrah luar biasa bagi petani Jeneponto. Dengan adanya bendungan ini, diharapkan menjadi salah satu lumbung pangan terbesar di Sulawesi Selatan. Dengan begitu, dapat mensuplai kebutuhan pangan untuk kabupaten lain, bahkan ekspor.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Bambang Haryanto menjelaskan, jika semua saluran irigasi sekunder dan tersier selesai diperbaiki, air bendungan dapat mengaliri sawah yang ada di Jeneponto seluas 7.000 ha.

Petani di wilayah tersebut juga menyambut baik beroperasinya Bendungan Kalalloe, sehingga peningkatan IP dari 100 menjadi 300 dapat dilakukan, dan diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan petani.

Baca juga : Jelang SEA Games, Tim Indonesia Gelar Latihan

“Kapasitas Bendungan Kalalloe sebanyak 40,53 juta kubik air mampu mengaliri sawah, dan nantinya akan dipergunakan sebagai pembangkit listrik. Jarak bendungan dengan lokasi tanam IP 300 ini sejauh 14 kilometer,” jelas Bambang.

Bambang optimis hadirnya Bendungan Kalalloe dapat mengubah pola tanam petani. Petani awalnya hanya menanam padi sekali setahun menjadi 2 kali dan sekali menanam jagung, sehingga pola tanamnya menjadi padi-padi-jagung. 

“Saat ini petani sedang melakukan tanam padi kedua, setelah panen di bulan April. Bila air sepanjang tahun tersedia, mungkin petani bisa melakukan pertanaman padi 3 kali dan satu kali jagung, sehingga IP lahan menjadi 400,” ujarnya.

Adapun varietas padi yang ditanam, yakni Inpari 42, Inpari 32, Mekongga dan lainnya dengan produktivitas 5,4 ton/ ha. Selain menanam padi, petani Jeneponto juga semangat menanam jagung. 

Baca juga : Mind ID Dorong Teknologi Industri Pertambangan

Rata-rata produktivitas jagung di Jeneponto 7,8 ton/ton, varietas yang biasa ditanam petani yakni Bisi, NK, Pertiwi 2, Pertiwi 3, RK 547 dan Nasa 29.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.