Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi

RM.id Rakyat Merdeka - Hingga saat ini, Indonesia masih bebas dari kasus cacar monyet (monkeypox). Sembilan pasien yang dicurigai tertular cacar monyet (1 di Kalimantan Barat, 1 di Jawa Tengah, 3 di Jawa Barat, dan 4 di DKI Jakarta), terbukti secara klinis mengidap penyakit lain.
Hal ini diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril dalam keterangan virtual, Jumat (24/6).
"Hingga hari ini, beberapa wilayah telah melaporkan kasus yang dicurigai. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, belum ada satu pun kasus yang memenuhi kriteria suspek atau probable," jelas dr. Syahril.
Baca juga : Survei Poltracking Indonesia: Erick Thohir Cawapres Terkuat
Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap kasus yang dicurigai, sebanyak 7 orang terdiagnosa negatif PCR orthopoxviridae, satu kasus menderita pemfigoid bulosa, dan satu kasus varicella.
Orthopoxviridae adalah virus penyebab penyakit Monkeypox. Sementara pemfigoid bulosa adalah kejadian munculnya lepuhan berisi cairan di kulit, yang menimbulkan rasa gatal. Sedangkan varicella, adalah cacar air.
Pemerintah telah memfasilitasi laboratorium rujukan pemeriksaan Monkeypox di Indonesia. Antara lain Pusat Studi Satwa Primata, LPPM IPB Bogor, dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati Kompleks Pergudangan Kemenkes Gedung 01, Jakarta.
Baca juga : Singapura: Satu Kasus Impor Cacar Monyet
Monkeypox adalah penyakit zoonosis yang pertama kali ditemukan di Denmark pada 1958. Saat itu, terdapat dua kasus cacar yang muncul pada kera yang dipelihara, dalam kegiatan penelitian yang dinamakan Monkeypox.
Penyakit ini mulai menulari manusia di Republik Kongo, pada tahun 1970. Kemudian menjadi endemik di negara-negara Afrika Barat dan Afrika Tengah. Seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Ghana, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
Sejak 13 Mei 2022, terdapat 1.536 kasus suspek Monkeypox di Afrika dan 1.285 kasus terkonfirmasi di Eropa, Amerika, dan Australia. Tersebar di 28 negara non endemik. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya