Kepala BNPB: Penting, Simulasi Bencana Sampai ke Tingkat Keluarga

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Doni Monardo menggarisbawahi tingginya potensi gempa dan tsunami di kawasan pantai Selatan Banten.

Terkait hal itu, Doni mengajak semua warga untuk memahami pentingnya melakukan latihan kebencanaan secara rutin. Bahkan, hingga tingkat keluarga.

  "Latihan dan simulasi kebencanaan harus menyentuh tingkat paling bawah, yaitu keluarga. Termasuk, kepada anak-anak sekolah," pesan mantan Danjen Kopassus itu.

Baca juga : Gempa Banten, Pegawai Hingga Pimpinan KPK Berhamburan ke Luar Gedung

Latihan yang diinisiasi pemda setempat ini, harus menjadi kewajiban rutin. Sebab, gempa dan tsunami adalah peristiwa berulang yang sewaktu-waktu dapat muncul. Tak ada yang bisa memprediksi kapan datangnya.

"Karena itu, diperlukan kesiapsiagaan. Tak hanya sekadar teori, tetapi juga praktek," ujar mantan Danyon 11 Grup 1 Kopassus Serang itu.  

BNPB akan mengadakan Ekspedisi Destana (Desa Tangguh Bencana) di sepanjang pantai Selatan Jawa, yang akan melintasi kawasan Pandeglang, Serang dan Cilegon pada 12-14 Agustus mendatang.   Dalam kegiatan tersebut, Doni mengajak semua unsur masyarakat berpartisipasi melakukan simulasi dan latihan. Pada saat ekspedisi melintas, akan dibuat skenario seakan-akan terjadi gempa berpotensi tsunami.

Baca juga : Kepala BNPB Resmikan Ruang Serba Guna Dr Sutopo Purwo Nugroho

 "Kita akan libatkan masyarakat secara luas, Bapak Kepala BNPB serta semua pejabat tinggi BNPB akan ikut serta. Bersama- sama masyarakat tidur di tenda," ungkap Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah.

Dalam kunjungannya di Pandeglang, Doni juga meninjau hunian sementara korban gempa Desember 2018 di Desa Citanggok, Kecamatan Labuhan. Doni duduk lesehan bersama para warga, membahas cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa atau tsunami. Saat ini, ada 130 Kepala Keluarga (KK) yang masih berada di huntara.

Sekadar latar, gempa berskala 7,4 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadu 6,9 SR menggoyang wilayah Sumur, Pandeglang, Banten pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB.

Baca juga : Sasar Argentina, Ekspor Nanas Indonesia Meningkat

Untuk memastikan kondisi pasca gempa di wilayah terdampak, termasuk layanan umumnya, Doni membatalkan rencananya meninjau kegiatan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (3/8).

"Beliau menundanya dan memutuskan untuk berada di Banten, untuk memastikan kondisi pasca bencana," tutur Egy. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.