Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Petani Sayuran Riau Hasilkan Produk Berkualitas Ramah Lingkungan

Jumat, 12 Juli 2019 13:55 WIB
Lahan pertanian di Riau (Foto: Humas Kementan)
Lahan pertanian di Riau (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertanian di Riau sedang bergeliat. Sejumlah komoditas, seperti petani cabe, tomat, dan bawang merah berdatangan ke Riau Riau. Ada yang berasal dari Sumatera Barat, ada dari Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar pengembangan hortikultura tidak hanya terkonsentrasi di Jawa, Riau pun ikut mengembangkan berbagai macam sayuran. 

Provinsi ini berupaya mencapai swasembada sayuran dengan memanfaatkan lahan tidur dan lahan pekarangan. Hal ini tentunya membutuhkan peningkatan kemampuan pengendalian dan penanganan Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Gerakan Pengendalian OPT dilaksanakan oleh UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau (P3H) bersama petani sebagai stimulan dalam pengamanan produksi hortikultura. Pembinaan teknis, fasilitasi sarana pra sarana pengendalian OPT ramah lingkungan dalam bentuk perbanyakan agens hayati dan pestisida nabati terus disampaikan petugas POPT setempat.

Baca juga : Bekali Ibu-ibu Kurangi Dampak Bencara, Aisyiyah Gelar Jambore Lingkungan Hidup

Di Riau, lahan cabe relatif luas dan menyebar merata antar kabupaten/kota sentra tanaman cabai terdapat di Kota Dumai, Siak Sri Indetapura, Kampar, Rokan Hulu, dan Kota Pekanbaru. Tanaman bawang merah terbesar berada di Kabupaten Kampar. Kota Pekanbaru merupakan salah satu daerah yang didorong untuk pengembangan sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan harga murah. 

"Komoditas yang cocok untuk dikembangkan di Pekanbaru selama ini  adalah sayuran dataran rendah seperti cabai, bawang merah, terong, sawi, kangkung cabut, bayam, kacang panjang dan labu siam. Selain dipasarkan ke pasar tradisional juga ke pusat perbelanjaan modern di daerah ini," ungkap Sambudi, petani sayuran dari Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. 

Baca juga : Baran Energy, Kembangkan Energi Ramah Lingkungan

Dia mengawali bertani sayuran sejak 2003. Di lahan seluas kurang lebih 1 hektare, beragam sayuran ditanam dengan waktu yang berbeda-beda dan ternyata dengan pola tanam demikian lebih menguntungkan. 

"Dari bertanam aneka sayuran seperti cabai, bawang merah, kangkung, jagung manis, dengan biaya produksi Rp 4 juta rupiah untuk satu musim tanam bisa menghasilkan Rp 5 juta. Dari menanam sayuran bisa beli tanah sendiri,” katanya. 

Baca juga : KPK Ngebut Rampungkan Berkas RJ Lino

Paling tidak sayuran yang banyak dibutuhkan warga Kota Pekanbaru tak perlu lagi didatangkan dari luar. Selain itu juga dilakukan sosialisasi adanya OPT baru Spodoptera frugiperda yang perlu diwaspadai, bimbingan pengendalian OPT Ramli dan bantuan fasilitasi sarana pengendalian OPT sebagai stimulan dan upaya untuk mengendalikan serangan OPT secara ramah lingkungan diantaranya dengan penggunaan agens hayati Trichoderma sp, Beauveria, pemasangan feromon seks untuk ulat bawang.

"Semoga dengan kegigihan petani sayuran di Pekanbaru dapat menghasilkan sayuran yang sehat  dan aman konsumsi serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," ujar Direktur Perlingdungan Hortikultura, Sri Wijayantie Yusuf.[KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.