Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Alatnya Murah, Kerahasiaan Terjaga

Moeldoko Ajak Masyarakat Berani Lakukan Tes HIV

Kamis, 1 Desember 2022 22:46 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) melihat langsung cara kerja skrining HIV Mandiri dengan Oral Fluid Tes (OFT), di Puskesmas Jatinegara, Jakarta, Kamis (1/12). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) melihat langsung cara kerja skrining HIV Mandiri dengan Oral Fluid Tes (OFT), di Puskesmas Jatinegara, Jakarta, Kamis (1/12). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak masyarakat untuk berani melakukan tes HIV. Terlebih, saat ini skrining HIV bisa dilakukan secara mandiri dengan Oral Fluid Test (OFT). Hal ini disampaikan Moeldoko saat mengecek ketersediaan obat dan layanan untuk HIV, di Puskesmas Jatinegara, Jakarta, Kamis (1/12).

Cara kerja skrining HIV mandiri dengan OFT dilakukan dengan metode swab atau usap, yakni dengan memasukkan alat ke bagian dalam mulut dan mengusapkannya pada gusi. Tes cepat HIV ini mampu mendiagnosis infeksi HIV dengan tingkat akurasi 99,3 persen menggunakan cairan mukosa pada gusi (air liur gusi). Hasil tes bisa diketahui dalam waktu 20 hingga 40 menit. 

“Dengan alat ini, masyarakat bisa melakukan tes HIV dengan mudah, murah, dan sangat terjaga kerahasiaannya,” kata Moeldoko.

Baca juga : Ekonomi 2023 Penuh Ketidakpastian, Jokowi Minta Masyarakat Waspada

Moeldoko mengungkapkan, selama ini, salah satu hambatan untuk meningkatkan cakupan tes dan pengobatan adalah ketersedian dan keterjangkauan layanan tes HIV. Belum lagi soal kekhawatiran kurangnya kerahasiaan dan privasi, serta biaya yang harus dikeluarkan pasien. Hal ini menyebabkan penanganan HIV di Indonesia belum bisa dilakukan dengan cepat, karena jumlah orang yang mengetahui status HIV-nya masih rendah.

“Ini penting, karena setelah mengetahui statusnya maka mereka diharapkan akan segera datang ke layanan untuk mendapatkan pengobatan ARV (Antiretroviral),” ujarnya.

Moeldoko melanjutkan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV pada 2030 melalui strategi “Triple 95”. Yaitu, 95 persen Orang Dengan HIV (ODHIV) mengetahui statusnya, 95 persen mendapatkan obat ARV, dan 95 persen yang diobati mengalami supresi virus. Selain itu, Kemenkes juga telah mencantumkan strategi pengendalian HIV-AIDS dalam bagian Standar Pelayanan Minimum di Fasilitas Layanan Kesehatan.

Baca juga : Komunitas Lintas Generasi Ajak Masyarakat Santun Menggunakan Medsos

“Saya mengapresiasi kesiapan puskesmas Jatinegara dalam memberikan layanan HIV. Saya harap layanan ini harus semakin ditingkatkan,” pesan Moeldoko di hadapan petugas puskesmas.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga mengimbau masyarakat berhenti memberikan stigma negatif dan diskriminasi terhadap ODHIV. Menurutnya, lingkungan yang suportif dan inklusif akan memberikan keamanan dan kenyamanan pada ODHIV, sehingga mereka bisa menjalani terapi tanpa ada tekanan.

Seperti diketahui, 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Tahun ini mengusung tema “Equalize” yang menyerukan kesetaraan bagi semua, khususnya perempuan, anak, dan remaja.

Baca juga : Setjen MPR Ajak Mahasiswa Pegang Teguh Empat Pilar

Berdasarkan data Kemenkes, hingga Juni 2022, orang dengan HIV/AIDS (ODHIVA) di seluruh provinsi mencapai 519.158. Dari jumlah itu, sekitar 85 persen berada pada usia produktif antara usia 20 hingga 49 tahun.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.