Dark/Light Mode

Dirjen Tanaman Pangan Beri Jurus Tingkatkan Kapasitas Produksi ke Petani Garut

Jumat, 9 Agustus 2019 20:26 WIB
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi (berpeci) bersama Anggota BPK Rizal Djalil dalam acara penyerahan bantuan sarana pertanian dan perikanan kepada kelompok penerima di Garut, Rabu (7/8). (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi (berpeci) bersama Anggota BPK Rizal Djalil dalam acara penyerahan bantuan sarana pertanian dan perikanan kepada kelompok penerima di Garut, Rabu (7/8). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, memberikan jurus untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan kepada petani di Kabupaten Garut. Hal ini penting agar Garut sebagai Kabupaten sentra komoditas pertanian terus meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.

“Jurus pertama pada saat harga jatuh, petani jangan risau cari solusi, jangan salahkan kondisi. Caranya petani harus mulai bisa membuat pupuk dan pestisida sendiri," kata Suwandi dalam kunjungan kerja Kementan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi XI DPR, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka pengawalan BPK penyerahan bantuan sarana pertanian dan perikanan kepada kelompok penerima bantuan, di Garut, Rabu (7/8).

Hadir Wakil Ketua BPK, Prof Rizal Djalil; Anggota Komisi XI DPR, Siti Mufattahah; Irjen Kementan, Justan Riduan Siahaan; Kepala Badan Riset SDM KKP, Sjarief Widjaja; Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Aryo Hanggono; dan Bupati Garut Rudy Gunawan.

Suwandi menjelaskan dengan membuat pupuk organik dan pestisida sendiri, petani bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan. Dengan begitu, petani dapat menekan ongkos produksi, sehingga berdampak pada besarnya pendapatan yang diperoleh. 

Baca juga : Dirjen Hortikultura: Benih Bermutu Tonggak Penentu Hasil Produksi Cabe

"Tentunya nantinya jika ada kenaikan harga tidak terlalu berpengaruh ke kondisi pendapatan petani," jelasnya.

Jurus kedua, ucap Suwandi, petani yang sudah tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) harus naik kelas menjadi Koperasi, Badan Usaha Masyarakat dan berkorporasi. Dampaknya, pengelolaan penjualan komoditi bisa memiliki posisi tawar dikarenakan memiliki stok dalam jumlah banyak.

"Kalau bersatu pasti akan memudahkan mencari mitra maupun mengakses permodalan. Petani harus bersatu agar punya bargaining position. Saatnya jadi price maker, jangan jadi price taker terus," cetusnya.

Selain memberi jurus ke petani, Suwandi pun memberikan bantuan senilai Rp 2 Miliar berupa Corn Sheller, Power Tresher, Traktor roda 2 dan roda 4, pompa air, cultivator bibit kopi dan domba. Total bantuan yang diberikan Kementan tahun 2019 untuk kabupaten garut sekitar Rp 70 miliar. 

Baca juga : Mentan Siap Bantu Menteri Desa Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Daerah Transmigrasi

“Mohon kepada Bapak Justan Irjen Kementan membantu mengawal bantuan secara tertib, baik administrasi maupun pemanfaatannya. Khusus alat mesin pertanian (alsintan, red) harus dimanfaatkan dengan baik jangan nganggur biar berdaya guna dan produktif," ujarnya.

Suwandi menambahkan terkait dengan pertanaman pun petani agar jangan berhenti tanam dan jangan biarkan sepetak tanah pun menganggur. Petani harus bisa merubah mindset untuk tanam setiap saat. 

"Bahkan di bulan Juli sampai September ini kalau berhasil menambah luas tanam, saya yakin Garut akan mampu menyalip wilayah lain," tegasnya.

"Atas arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kami tentunya siap mendukung Garut dan meminta komitmen Bupati dan petani bersungguh-sungguh memanfaatkan potensi pertanian semaksimal mungkin," tandas Suwandi.

Baca juga : Dengan Optimalisasi Rawa, Produksi Pangan Dijamin Meningkat

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebutkan program atau bantuan pemerintah pusat, khususnya di sektor pertanian berhasil menekan angka kemiskinan di Kabupaten Garut, dari 11,23 persen tahun lalu menjadi 9,23 persen. Kini Kabupaten Garut menjadi sentra produksi jagung berkat bantuan Kementan. 

"Gairah petani menanam jagung disini sangat bagus, apalagi dengan adanya bantuan Kementan semakin memacu minat petani kami menanam jagung. Begitu pula untuk perikanan, kami ucapkan juga terima kasih kepada KKP yang telah banyak memberi bantuan ke masyarakat Garut," imbuh dia.

Wakil Ketua BPK, Prof Rizal Djalil sekaligus selaku pihak yang mengawal bantuan pemerintah mengapresiasi Kementan dan KKP atas perhatiannya untuk kemajuan Kabupaten Garut, khususnya mengoptimalkan bantuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  "Sebagai sentra jagung, kita bersama mari mendorong kekuatan internal di Kabupaten Garut yang sudah surplus ini ke arah perbaikan hilirisasi industri peternakannya," katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.