Dark/Light Mode

Mentan Puas Lahan Padi Luas Di Food Estate Kalteng

Jumat, 17 Februari 2023 09:40 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama para petani di Food Estate di Kapuas, Kalteng, Kamis (16/2). (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama para petani di Food Estate di Kapuas, Kalteng, Kamis (16/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau pengembangan Food Estate Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Peninjauan ini bertujuan mendorong optimalisasi pengembangan Food Estate dari hulu hingga hilir berbasis kelembagaan korporasi. Khususnya percepatan dan peningkatan luas tanam padi di Food Estate Kapuas untuk meningkatkan produksi beras, nilai tambah dan kesejahteraan petani.

Mentan menuturkan, target luas penanaman padi di Food Estate Dadahup, Kapuas pada bulan Februari ini 1.020 hektare. Sementara yang sudah tertanami 200 hektare dengan perkiraan produksi di atas 4 ton per hektare.

"Namun kita dorong terus bersama Pemerintah Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, TNI dan Polri dalam waktu 1 sampai 2 minggu depan mencapai 500 hektare," jelas Mentan pada kunjungan kerja (Kunker) meninjau Food Estate bersama Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo dan Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat di Desa Bentuk Jaya (Blok A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (16/2).

Mentan menegaskan, mencapai hasil maksimal, pengembangan Food Estate membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni hingga 4 tahun. Ini karena tantangan kondisi di lahan rawa yang dipenuhi air.

Baca juga : Ganjar Edarkan Benih Unggulan Jateng

Untuk itu, Food Estate Kalimantan Tengah tidak bisa dengan hanya melihat dari yang dicapai saat ini, tapi Food Estate adalah konsep yang menembuh masa depan secara nasional karena pertanian Indonesia tidak bisa bertumpu di Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya.

"Lahan yang paling siap dan cukup tersedia luas itu di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Bapak Presiden Jokowi menunjuk Food Estate ini untuk mendorong konsep ketahanan pangan nasional ke depan," terangnya.

Hal terpenting dari pengembangan Food Estate Kalimantan ini, jelas Mentan, adalah jangan dibayangkan disamakan lahanya sama dengan yang ada di Pulau Jawa Sulawesi dan Sumatera.

Sebab lahan di Kalimantan ini adalah lahan rawa yang memiliki tantangan air 20 sampai 30 cm. "Walaupun kita sudah siapkan irigasinya, tapi tiba-tiba hujan tapi nanti tergenang air sehingga tanam di atas air seperti agroponik," pinta SYL.

SYL menyebutkan pengembangan Food Estate Kapuas dalam 2 tahun terakhir telah memberikan hasil yang bagus. Sebab, lahan-lahan transmigrasi sebelumnya di Kalimantan membutuhkan waktu hingga 10 tahun baru membaik endapan tanahnya.

Baca juga : Gernas BBI Dan BBWI Sukses Lahirkan Pelaku UMKM Di Berbagai Daerah

Dalam 2 tahun pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah ini Sudah 47 ribu hektar dan tersisa 22 ribu hektar.

"Kemudian di tahun 2023 ini sudah kita sikapi dengan 12 ribu hektar dan di bulan Februari ini kemampuan kita hanya 200 hektar tapi kita keroyok targetkan penanaman padi menjadi 500 hektar. Kita tidak boleh menyerah, pasti bisa," ucapnya.

Hal yang sama dikatakan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo. Menurutnya, pengembangan Food Estate Kapuas telah memberikan hasil. Yakni awalnya produksi padi hanya di bawah 3 ton per hektaee ahkan 1 ton, tapi sekarang sudah mencapai 4 ton per hektare.

"Oleh karena percepatan peningkatan luas tanam padi di Food Estate Kapuas ini harus kita lakukan. Kita akan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten agar target penanaman padi ini tercapai. Apapun yang dilakukan harus dengan merubah mindset karena mengelola lahan rawa ini sangat berbeda dengan lahan di Pulau Jawa. Kita tidak boleh menyerah, kita pasti bisa capai target luas tanam," tegas Edy.

Sementara itu, Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat menegaskan pengembangan Food Estate Kapuas meski baru beberapa tahun berjalan telah memberikan hasil nyata. Yakni hasil panen padi baru-baru ini mencapai 5,6 ton per hektare.

Baca juga : Lestari: Pers Harus Jadi Pemersatu Bangsa

"Kami baru-baru ini melakukan panen padi di blok sebelah, hasilnya dari ubinan BPS 5,6 ton. Ini bukan hasil yang biasa bagi kami, tapi sangat tinggi untuk Food Estate yang baru dibuka dengan kondisi rawa, digenangi air. Dalam waktu dekat ini kami siap berkontribusi agar luas tanam bertambah lagi. Saya yakin, kita pasti bisa menembus tantangan," ujarnya.

Pada kunjungan ini, Mentan SYL tak hanya meninjau area pertanaman padi, namun juga melakukan peletakan batu pertama Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi modern, penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 1,8 miliar dan meninjau bengkel alat mesin pertanian (alsintan).

SYL pun menyerahkan KUR kepada petani senilai Rp 1,8 miliar untuk pengembangan komoditas tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan pengadaan alsintan.

Bahkan, Mentan SYL mengunjungi area tanaman padi di lokasi ekstensifikasi tahun anggaran 2021 seluas 66 ha di Desa Sanggang Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Indeks Pertanaman (IP) padi di lokasi Food Estate ini sudah 3 kali tanam setahun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.