BNPT, PT Smelting, Taman Safari Resmikan Pusat Penelitian Terpadu

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan PT Smelting dan Taman Safari Indonesia (TSI) meresmikan Pusat Penelitian Terpadu dalam kegiatan riset reproduksi banteng Jawa (Bos Javanicus), Senin (5/6). Beroperasinya pusat penelitian ini bertujuan mengoptimalisasi program konservasi banteng Jawa dan revitalisasi genetik sapi Bali serta meningkatkan kesejahteraan mitra deradikalisasi alias mantan narapidana terorisme.

Kasubsatgas Sinergitas Penanggulangan Terorisme Wilayah Jawa Timur Kol Pas Sujatmiko menyampaikan apresiasi dan kekaguman yang mendalam atas komitmen Taman Safari Indonesia dan PT Smelting dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan konservasi dalam rangka menjaga kelestarian alam juga kesinambungan kehidupan untuk generasi mendatang.

“Kegiatan ini merupakan perwujudan nyata konsep pentahelix dan semangat kerja sama dan multipihak dalam melawan ideologi radikal terorisme, terdapat kesinambungan antara kerja konservasi dan pengembangan ilmu pengetahuan oleh Taman Safari Indonesia, pemberdayaan masyarakat oleh PT Smelting, dan upaya pencegahan tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh BNPT,” ujar Sujatmiko, seperti keterangan yang diterima redaksi, Selasa (6/6).

Baca juga : Tak Kunjung Dilantik, Pengamat Sebut Tamsil Linrung Korban Praktik Politik Tak Sehat

Kegiatan konservasi dan revitalisasi genetik sapi Bali dilaksanakan di Taman Safari Indonesia II Prigen. Saat ini telah didatangkan 10 ekor sapi Bali betina asli dari Bali dan satu ekor banteng Jawa jantan dewasa hasil penangkaran yang selanjutnya akan dikawinkan melalui inseminasi buatan.

Selanjutnya, akan dilakukan proses penelitian secara intensif untuk memastikan anakan sapi Bali dan banteng Jawa tersebut dapat menjadi terobosan genetika masa depan untuk peningkatan kualitas genetik sapi Bali dan menghasilkan indukan unggul yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sujatmiko mengungkapkan, BNPT bekerja sama dengan berbagai unsur pentahelix menjalankan program pembangunan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen, Kabupaten Malang. Program ini merupakan salah satu bentuk pendekatan lunak pencegahan tindak pidana terorisme yang mengedepankan aspek kesejahteraan dengan memberikan pemberdayaan kepada mitra deradikalisasi, penyintas dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi.

Baca juga : Usbat Ganjar Berikan Tausiah Yang Menyejukkan Hati

“Ke depannya kita ingin mitra deradikalisasi dapat berintegrasi dengan baik, tidak menjadi komunitas eksklusif dan dapat berbaur dengan masyarakat. Hal ini sejalan dengan cita-cita dan semangat dibentuknya Kawasan Terpadu Nusantara,” sambung Sujatmiko.

Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang menjelaskan, hasil revitalisasi atau pemuliabiakan yang merupakan Program CSR PT Smelting ini selain memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan menjaga keanekaragaman hayati, diharapkan juga dapat memberikan dampak kesejahteraan secara ekonomi kepada masyarakat.

“Selanjutnya, hasil pengembangan peternakan sapi Bali akan digunakan untuk kegiatan di Kawasan Terpadu Nusantara. Kebermanfaatan (program konservasi) ini akan dirasakan masyarakat peternak di Turen dan mitra deradikalisasi,” ucap Jansen.

Baca juga : Sukses Revitalisasi, Solo Technopark Diresmikan Menko Airlangga & Gibran

Kegiatan yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini juga dihadiri beberapa pihak. Di antaranya Direktur Grup Taman Safari Indonesia Jansen Manangsang, Executive President Director PT Smelting Indonesia Hideya Sato, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indiah Aryani, Konsulat Jenderal Jepang Takeyama Kenichi, Perwakilan Balai Besar KSDA Jawa Timur, serta akademisi dari Institut Pertanian Bogor dan Universitas Airlangga.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.