Dark/Light Mode

3,2 Juta Bumil Dites Gratis

Hati-hati, Mayoritas Kasus Hepatitis B Di Indonesia, Ditularkan Dari Ibu Ke Anak

Kamis, 27 Juli 2023 08:51 WIB
3,2 Juta Bumil Dites Gratis Hati-hati, Mayoritas Kasus Hepatitis B Di Indonesia, Ditularkan Dari Ibu Ke Anak

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM menyampaikan fakta tingginya prevalensi penyakit hepatitis B di Indonesia. Sebagian besar kasus ditularkan oleh ibu hamil (bumil) yang terinfeksi, kepada janin yang dikandungnya.

Penularan ini, memungkinkan terjadinya hepatitis B kronis.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum mencapai 7,1 persen atau setara 18 juta penduduk Indonesia.

Secara umum, penyakit hepatitis menimbulkan gejala demam, sakit kepala, lemah, lesu, kuning, urin gelap, muntah-muntah, dan nyeri di sisi kanan perut.

"Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90 – 95 persen, berkembang menjadi hepatitis B kronis. Yang terinfeksi setelah usia 5 tahun, jarang mengalami infeksi kronis," jelas Imran dalam konferensi pers Hari Hepatitis Sedunia, Rabu (26/7).

Baca juga : Pengamat: Baju Garis Hitam Putih Bukti Di Belakang Ganjar Ada Jokowi

"Transmisi vertikal atau dari orang tua ke anak, berkontribusi sekitar 50 persen dari beban penyakit hepatitis B secara global," imbuhnya.

Itu sebabnya, Imran mengimbau bumil, agar segera tes hepatitis ke fasilitas kesehatan. Supaya bisa mencegah penularan hepatitis ke janin.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap bumil. Antara lain, melalui tes hepatitis dan vaksinasi. Serta penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Pemerintah memberikan vaksin hepatitis B kepada ibu hamil untuk meningkatkan kekebalan, melakukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak, notifikasi pasangan sebelum mempunyai anak, dan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah, serta penerapan kewaspadaan standar,” papar Imran.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memberikan vaksin hepatitis B dosis 1 pada bayi baru lahir usia 0 atau kurang dari 24 jam. Dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya, sesuai Program Imunisasi Nasional.

Baca juga : 10 Warisan Kolonialisme Yang Masih Melekat Di Indonesia Versi Sejarawan Bonnie Triyana

Pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil, juga digencarkan. Tahun 2022, pemeriksaan hepatitis B dilakukan kepada ibu hamil di 489 kabupaten/kota. Jumlah yang diperiksa melebihi 3,2 juta orang.

Kemenkes pun memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil, yang terdiagnosis hepatitis B.

Pemberian obat antivirus yang dilakukan sejak 2022, kini tengah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi.

“Ini sudah bertahap. Nanti, akan kita tambah wilayah untuk pemberian antivirus tenofovir disoproxil fumarate. Harapan kami, tahun 2029, semua kabupaten/kota dapat memberikan obat antivirus tersebut kepada ibu hamil,” jelas Imran.

Negara Pionir

Ketua Komite Ahli Hepatitis Prof. David Handojo Muljono, MD, PhD mengungkapkan, pada 2020, WHO sudah mengeluarkan resolusi bahwa hepatitis adalah prioritas penanganan dunia.

Baca juga : Milan Dekati Liga Champions, Sampdoria Terusir Dari Seri A

Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2013, sebanyak 18 juta orang Indonesia terdeteksi mengidap hepatitis B.

“Ibu hamil di Indonesia yang jumlahnya 3,2 juta orang, bisa dites hepatitis. Ini suatu prestasi. Karena hingga saat ini, hanya Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan 3,2 juta ibu hamil secara gratis,” ujar David.

Dia bilang, Indonesia merupakan negara pionir di Asia, yang memberikan tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil.

David mengimbau masyarakat, untuk lebih aktif terlibat dalam kampanye kesadaran penyakit hepatitis.

“Mari kita berbagi informasi yang benar tentang pencegahan hepatitis. Permasalahan hepatitis di Indonesia perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Peran aktif dari setiap individu, sesuai dengan potensi masing-masing, sangat diperlukan," ajaknya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.