Dark/Light Mode

Dukung Pengentasan Kemiskinan, Kementan Kembangkan Program Bekerja di Lombok Barat

Senin, 30 September 2019 13:41 WIB
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman (berbatik) saat jadi pembicara Bimtek Program Bekerja di Aula Dinas Pertanian Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Humas Kementan)
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman (berbatik) saat jadi pembicara Bimtek Program Bekerja di Aula Dinas Pertanian Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka mendukung percepatan pengentasan kemiskinan, Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program unik bertajuk Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera atau Bekerja. Program tersebut menyasar rumah tangga miskin di wilayah perdesaan yang rata-rata bermatapencaharian pokok sebagai petani. Caranya dengan memberikan paket kegiatan produktif berbasis pertanian yang dapat menambah penghasilan. 

Di 2019 ini, Kementan mengalokasikan kegiatan ini di 23 provinsi, 154 kabupaten, 386 kecamatan, dan 4.068 desa. Program tersebut menjangkau sasaran 209.127 rumah tangga miskin pertanian yang basis datanya bersumber dari Kementerian Sosial.

Tidak hanya RTMP, penerima manfaat dari program yang  diluncurkan sejak 2018 ini adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terutama yang berlokasi di desa stunting atau daerah rentan rawa pangan. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap para Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam kelompok KRPL mampu memenuhi pangan dan gizi keluarga, sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.

Baca juga : Kementan Kembangkan Kawasan Bawang Merah di Indonesia Timur

Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura, Liferdi Lukman, mengatakan upaya percepatan pengentasan kemiskinan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan strategis Menteri Pertanian Amran Sulaiman. 

"Konsepnya sederhana tapi mengena. Setiap rumah tangga miskin pertanian atau RTMP diberikan paket kegiatan produktif berbasis pertanian. Hasilnya diharapkan mampu mendapat penghasilan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Bentuknya berupa paket budidaya sayuran, paket ayam ternak dan paket budidaya buah tahunan seperti durian, bahkan tanaman perkebunan seperti kakao, kopi dan lada. Tentunya ada paket pembinaan dan bimbingan teknis yang intensif," ujar Liferdi.

Dalam jangka waktu 1-2 bulan, kata Liferdi, tiap RTMP diharapkan bisa panen sayuran daun seperti kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, paria atau jagung manis. Jangka menengah mereka bisa mendapat penghasilan dari telor ayam. Jangka panjang, berkembang klaster durian yang hasilnya bisa dinikmati RTMP. 

Baca juga : Pasar Ekspor Terbuka Lebar, Kementan Rangsang Pengembangan Talas Asal Banten

"Tentu yang lebih penting lagi, kita berharap ada perubahan mindset positif dan tumbuh mental bangkit keluar dari kemiskinan. Bimbingan teknis yang kami berikan selain memberi bekal teknis budidaya sayur dan buah yang baik, juga memberikan motivasi positif kepada RTMP," tambahnya.

Menurut Liferdi, khusus Program Bekerja Hortikultura tahun ini dialokasikan di 11 provinsi dan 14 kabupaten, termasuk Lombok Barat. Sasaran penerima manfaat program tersebut mencapai 54.373 RTMP dan 55 kelompok KRPL dengan total anggaran Rp 16,86 miliar. 

"Dalam satu desa atau kecamatan dikembangkan satu varietas durian. Istilahnya One Village One Variety. Meskipun lahan yang dimiliki RTMP relatif sempit, kalau ditanami secara serentak dan dikelola secara terpadu akan membentuk satu kawasan sayuran atau kawasan durian yang luas. Ini yang kami sebut filosofi sapu lidi," imbuh Liferdi.

Baca juga : Perkuat Mutu Pelatihan Vokasi, Kemnaker Resmikan 4 BLK Baru

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, Muhur Zokhri, menyambut baik program Bekerja di daerahnya. Menurut Zokhri, Lombok Barat sangat potensial untuk dikembangkan aneka komoditas hortikultura. 

"Andalan hortikultura kami adalah Kang Madura, singkatan dari kangkung, manggis, durian dan rambutan. Untuk manggis, kami sudah ekspor dari Narmada. Rencana akan ada investor yang mengembangkan 5.000 hektare di Lombok Barat untuk diekspor ke China melalui pelabuhan Lembar Lombok," ungkap Zokhri. 

Selain manggis, lanjut Zokhri, potensi sayuran Lombok Barat juga sudah mencapai manca negara. Kangkung khas Lombok sudah diekspor ke Singapura dan Arab Saudi. "Kalau durian, kami punya puluhan jenis durian lokal. Salah satunya jenis _blueband_ yang pernah menjuarai kontes nasional durian," tambah Zokhri antusias. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.