Dark/Light Mode

Prabowo Ajak DPR Bikin Konsep Pertahanan Negara

Senin, 11 November 2019 20:12 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Senin (11/11). Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Senin (11/11). Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji akan melibatkan DPR, khususnya Komisi I (bidang pertahanan) dalam kegiatan kementeriannya, seperti pemutakhiran doktrin dan konsepsi pertahanan negara.

"Kami akan undang Komisi I DPR untuk ikut serta dalam kegiatan Kemhan di bulan-bulan akan datang. Bulan Desember kami akan merumuskan pemutakhiran doktrin, strategi, dan konsepsi penyelenggaraan gelar pertahanan," kata Prabowo usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, setelah pemutakhiran tersebut selesai, maka Kemhan akan mempresentasikannya kepada Presiden Jokowi pada Januari 2020.

Baca juga : Raker Di DPR, Prabowo: Teknologi Pertahanan Kita Jauh Dari Harapan

Prabowo juga menyampaikan apresiasi terkait RDP dengan Komisi I DPR yang telah menyampaikan masalah pertahanan dan keamanan serta dan rencana-rencana kerja Kemhan ke depan.

Menurut dia, pendalaman materi RDP yang berlangsung tertutup tersebut, Komisi I DPR menyoroti terkait permasalahan di Papua dan Papua Barat karena komisi tersebut baru melakukan kunjungan kerja.

"Saya sangat berterima kasih pada Komisi I DPR RI yang sangat tanggap dan pro-aktif memikirkan permasalahan negara, mereka baru saja kembali dari Papua melihat kondisi kesejahteraan prajurit di sana," ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Ajak Swasta Bantu Kembangkan Energi Terbarukan

Selain itu menurut dia, Kemhan dan Komisi I DPR membahas secara mendalam tentang postur pertahanan khususnya mengenai ancaman yang akan dihadapi.

Dia menjelaskan, semua potensi ancaman tersebut dirumuskan mendalam bersama dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Kepolisian, dan Kementerian Luar Negeri.

"Kami juga membahas secara mendalam tentang industri pertahanan, kita bisa mandiri di bidang pertahanan kita sangat optimis melihat langkah-langkah kedepan," katanya. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.