Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Liverpool Vs Crystal Palace, Debutan Bidik Gelar Penglaris
- KRL Anjlok Di Jakarta Kota, Perjalanan Commuterline Hanya Sampai St Jayakarta
- Sambut BRI Super League, Arema Datangkan Legiun Asing Ke-9
- Tatap Piala Dunia, Gelandang Muda Persib Fokus Piala Kemerdekaan
- Ledakan Sumur Pertamina EP Di Pagaden Barat Subang, 2 Pekerja Luka Bakar
Pidato Kenegaraan
Jokowi: Hilirisasi Kerek Pendapatan Negara Rp 158 T
Jumat, 16 Agustus 2024 13:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengatakan, Pemerintahannya terus menggenjot hilirisasi dan peningkatan nilai tambah. Salah satunya dengan melarang ekspor bahan mentah. Semua bahan mentah harus diolah dulu di dalam negeri.
“Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah,” ujar Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Baca juga : Dipimpin Jokowi, Ekonomi RI Tumbuh Terjaga Di Atas 5 Persen
Menurut Jokowi, langkah hilirisasi dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan.
“Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara Rp 158 triliun selama 8 tahun ini,” ujarnya.
Baca juga : 10 Tahun Jadi Presiden, Jokowi Bangun 366 Ribu Km Jalan Desa-2.700 Km Jalan Tol
Jokowi ingin kekayaan yang ada di negeri ini, dapat dikelola sebesar- besarnya untuk kepentingan rakyat dan dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, Pemerintah juga telah mengambil kembali aset negara yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont.
“Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali,” ujarnya.
Baca juga : Ini Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Di Sidang Tahunan MPR Dalam Rangka HUT RI
Selain itu, kata dia, di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum karena memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW. Baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi.
Pemerintah juga konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap. “Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat,” tukasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya