Dark/Light Mode

Manfaat Perlindungan Sosial

Turunkan Kemiskinan, Tingkatkan Kesejahteraan

Selasa, 17 September 2024 07:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Antara)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) ikut andil dalam menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan SDM jangka panjang. Karena itu, bantuan Perlinsos tidak hanya ditujukan bagi masyarakat miskin, rentan namun juga kelompok menengah

Bantuan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat ini antara lain ditujukan untuk membangun demografi Indonesia, yang sedang membangun aging society. “Kami menekankan program graduasi kemiskinan di dalam Program Perlinsos,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Perlinsos bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pencapaian target indikator kesejahteraan. Kondisi saat ini, kemiskinan masih di tingkat 9 persen. Sementara index kesenjangan (gini ratio) mencapai 0,379 persen. Tingkat pengangguran di level 4,82 persen. Pemerintah menargetkan pada tahun 2025, kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen. Dan pengangguran turun ke 4,5 persen. Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan target IMM (Indeks Modal Manusia) membaik pada nilai 0,56.

Baca juga : Demokrat Beri Kompensasi Caleg Tidak Lolos Parlemen

 


Untuk upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan SDM, Bansos diberikan dalam program Keluarga Harapan (PKH), sembako, Program Indonesia Pintar (PIP) berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP-Kuliah, serta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Di luar itu, subsidi dan kompensasi juga diberikan pemerintah untuk BBM, listrik, dan elpiji. Sedangkan untuk kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dan transportasi, pemerintah membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Untuk diketahui, dalam periode 2015-2024 atau 10 tahun terakhir, tercipta 21,3 juta lapangan kerja. Sedangkan dalam periode 2022-2024 atau dalam 3 tahun terakhir, tercipta 11,1 juta lapangan kerja.

Baca juga : Baliho Pilih Kotak Kosong Dipasang Di Titik Strategis

“Ini berarti, terjadi akselerasi job creation. Dari rata-rata penambahan 2,1 juta tenaga kerja per tahun, menjadi 3,7 juta orang per tahun,” jelas Sri Mulyani. Dengan berbagai bantuan dan intervensi kebijakan Pemerintah, tingkat kemiskinan juga terus menurun.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan pada 1 Juli 2024, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang (9,03 persen). Angka ini tak hanya menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun berturut-turut, tetapi juga terendah dalam satu dekade terakhir.

Rincian tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Baca juga : Masih Banyak Yang Tergiur PMI Ilegal

Tahun 2021, angka kemiskinan tercatat 27,54 juta orang (10,14 persen). Tahun 2022, turun menjadi 26,16 juta jiwa (9,54 persen). Tahun 2023, turun menjadi 25,90 juta orang (9,36 persen). Tahun 2024, turun lagi menjadi 25,22 juta orang (9,03 persen).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.