Dark/Light Mode

Kasih Hadiah Untuk Masyarakat

Kemenkes Mau Luncurkan Skrining Kesehatan Gratis

Kamis, 7 November 2024 07:25 WIB
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono usai menghadiri peluncuran White Paper Thyroid di Jakarta, Selasa (5/11/2024). (Foto: ANTARA/Rizka Khaerunnisa/am)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono usai menghadiri peluncuran White Paper Thyroid di Jakarta, Selasa (5/11/2024). (Foto: ANTARA/Rizka Khaerunnisa/am)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses seluruh warga Indonesia mulai tahun 2025. Program ini menjadi hadiah dari negara untuk masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, skrining kesehatan atau deteksi dini penyakit akan dilakukan sesuai kategori usia untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program itu akan diberikan gratis kepada setiap penduduk yang berulang tahun, disesuaikan dengan kebutuhan setiap kelompok usia.

“Nanti dibagi chapter-nya. Ada skrining untuk anak-anak, skrining untuk ibu hamil, skrining untuk lansia, dan skrining untuk dewasa. Untuk dewasa, misalnya skrining kanker, itu juga diidentifikasi,” ujar Dante di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Dia menerangkan, penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu program percepatan Prabowo-Gibran yang telah diamanahkan kepada Kemenkes.

Baca juga : Penumpang LRT Diproyeksi Naik 80.000 Orang Per Hari

Menurutnya, skrining kesehatan penting dilakukan karena pembiayaan kesehatan menjadi sangat mahal jika pasien sudah berada pada tahap kuratif dan stadium lanjut.

“Bila penyakit diketahui lebih dini, pembiayaan kesehatan menjadi lebih murah. Salah satu jenis penyakit yang rencananya akan masuk dalam program skrining kesehatan gratis, penyakit tiroid. Sebab, klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk penyakit tiroid cukup tinggi, mencapai Rp 750 miliar tahun 2023,” jelas dia.

Terpisah, anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendorong Pemerintah segera mengatasi persoalan ketimpangan fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendukung penerapan program skrining kesehatan gratis bagi masyarakat. Pasalnya, program itu tak akan berjalan optimal jika disparitas faskes masih terjadi di berbagai daerah.

Menurutnya, pelaksanaan program skrining kesehatan gratis dapat berjalan lancar bila fasilitas kesehatan dan tenaga medis memadai di setiap daerah, termasuk daerah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan.

Baca juga : Manchester United Vs PAOK UEL, Duel Perpisahan Nistelrooy

“Selain harus dipastikan, kualitas faskes dan tenaga medis telah memadai, tersedia hingga ke seluruh pelosok negeri,” tuturnya.

Arzeti juga menyoroti masih ada pelayanan kesehatan primer yang tidak memiliki dokter per Juni 2023. Diketahui, terdapat 4,17 persen Puskesmas di Indonesia yang belum memiliki tenaga dokter.

Kemudian, sebanyak 45 persen Puskesmas belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan mencakup dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, tenaga kesehatan masyarakat, sanitarian, petugas laboratorium dan tenaga gizi yang lengkap.

Arzeti mengatakan, pada tingkat pelayanan kesehatan rujukan, sebanyak 38,48 persen RSUD di tingkat kabupaten/kota juga belum lengkap, terkait dengan tujuh jenis dokter spesialis.

Baca juga : Waspadai Mega Dan Bukilic

“Melihat data tersebut, Pemerintah perlu memperbaiki distribusi tenaga medis serta memberikan insentif bagi dokter dan tenaga medis yang bersedia bertugas di daerah terpencil,” tandasnya.

Konsultan Neonatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Putri Maharani menegaskan, skrining kesehatan sangat penting bagi bayi, terutama bayi prematur.

“Bayi prematur adalah bayi yang lahir di usia kehamilan kurang dari seharusnya, yaitu kurang dari 37 minggu,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.