Dark/Light Mode

Libur Panjang, Pergerakan Orang Dan Kendaraan Diprediksi Meningkat

Kemenhub Gerak Cepat Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Rabu, 28 Oktober 2020 15:51 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di pesawat terbang. (Foto: BKIP Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di pesawat terbang. (Foto: BKIP Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi pergerakan orang dan kendaraan, yang diprediksi akan meningkat pada libur panjang Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW akhir Oktober (28 sampai dengan 30 Oktober 2020). Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia usai libur panjang.

“Kami melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti. Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (22/10).

Menhub mengatakan, Presiden telah memperingatkan upaya antisipasi pada libur panjang akhir Oktober agar tidak terjadi peningkatan laju penularan Covid-19. Seperti yang terjadi selepas libur panjang Cuti Bersama Tahun Baru Islam pada Agustus lalu.

Mengantisipasi hal itu, Menhub akan melakukan koordinasi dengan para Operator Transportasi untuk konsisten memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dari mulai awal keberangkatan, pada saat perjalanan hingga sampai di tujuan.

Kemenhub juga akan melakukan pengecekan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik oleh para operator.

Baca juga : Kemenhub Lakukan Antisipasi Cegah Peningkatan Kasus Covid-19

“Para operator ini yang mempunyai peran penting untuk memfasilitasi pergerakan orang antarkota, antarwilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan. Tunjukkan kita harus disiplin dan tidak kompromi terhadap protokol kesehatan. Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif, ya harus dilarang berangkat,” ujar Menhub.

Menhub juga meminta kepada operator transportasi meningkatan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.

Koordinasi Dengan Pemerintah Daerah

Selain itu, lanjut Menhub, Kemenhub juga berkoordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di daerah untuk melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan dengan ketat di daerah-daerah kota sampai kabupaten.

Kemudian juga, untuk mengantisipasi kemacetan yang bisa menjadi masalah yang memungkinkan terjadinya penularan karena rawan terjadi kerumunan.

Baca juga : Jokowi Minta Jajarannya Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

“Kami memprediksi puncak arus kendaraan akan terjadi pada tanggal 28 Oktober. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin berlibur jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah kepadatan yang berpotensi rawan terjadi penularan. Atur perjalanan Anda dengan baik,” imbau Menhub.

Menhub memprediksi, potensi kepadatan terjadi di tiga titik. Pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah dan Timur). Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera dan ketiga di bandara.

Selanjutnya, terkait dengan kondisi curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, Menhub mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan memastikan kondisi kendaraan seperti mesin, rem, ban dan kondisi diri dalam keadaan prima.

Jangan Lepas Masker

Menhub juga menyarankan, bagi masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti pesawat dan transportasi publik lainnya, sebisa mungkin jangan melepas masker, menunda makan dan minum serta jangan berbincang di dalam pesawat.

Baca juga : Pemprov DKI Harus Gercep Antisipasi Banjir

“Kalaupun terpaksa memang harus makan dan minum karena perjalanan jarak jauh lebih dari 2 jam, segera kembali menggunakan masker setelah makan dan minum,” tutur Menhub.

Terakhir, Menhub mengatakan, libur di rumah saat ini menjadi pilihan yang baik di tengah pandemi yang masih belum berakhir. Kalaupun harus liburan ke luar rumah, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama.

Saat ini, berdasarkan data per 18 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia berada pada angka 17,69 persen. Angka tersebut sudah lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 22,54 persen.

Dalam data yang sama, rata-rata kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga menurun dari sebelumnya berada pada angka 3,94 persen menjadi 3,45 persen.

Hal itu juga diikuti dengan rata-rata kesembuhan di Indonesia yang membaik, yakni 78,84 persen. Ini juga lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang 74,67 persen. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.